Atlet-atlet atletik paralimpiade akan berjuang meraih target 31 medali emas pada ajang ASEAN Para Games 2019 di Filipina. Saat ini, para atlet tengah menjalani persiapan akhir untuk memperbaiki teknik, fisik, dan mental.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS Cabang atletik paralimpiade Indonesia optimistis meraih 31 medali emas pada ajang ASEAN Para Games 2020 di Filipina. Target itu berdasarkanan analisis performa para atlet selama menjalani pelatnas dan uji coba kejuaraan di berbagai negara.
Kini, tim atletik paralimpiade menjalani persiapan akhir berupa perbaikan teknik, serta penguatan fisik dan mental. Pekan olahraga untuk atlet-atlet berkebutuhan khusus itu akan digelar pada 18-25 Januari 2020.
Pelatih atletik paralimpiade Slamet Widodo mengatakan, program pelatihan saat ini memasuki tahap terakhir penyempurnaan teknik para atlet. Selain teknik, atlet juga masih terus digembleng latihan fisik. ”Masih terus latihan peningkatan fisik karena karakter atletik adalah 80 persen tergantung fisik,” ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019).
Slamet mengatakan, berdasarkan evaluasi tim pelatih, ada atlet yang memiliki daya tahan bagus, namun ada juga yang daya tahannya kurang. Selain itu, dari kecepatan lari juga masih perlu ditingkatkan. Karena itu, latihan fisik terus digenjot untuk menjaga dan meningkatkan performa atlet.
Sementara itu, untuk mempertajam catatan waktu para atlet lari, tiga pekan terakhir sebelum berangkat ke Filipina, latihan start akan dilakukan secara intensif. ”Kalau sekarang latihan start belum intensif,” ujar Slamet.
Terkait target medali, Slamet mengatakan, berdasarkan analisis dari hasil uji coba kejuaraan di sejumlah negara, pihaknya optimistis mampu mewujudkan target 31 medali emas. ”Kita masih unggul di nomor-nomor lari cepat dan lempar. Untuk lempar kita lebih dominan cakram dan lembing,” ujarnya.
Sebelumnya, pelatih balap sepeda paralimpiade Fadilah Umar mengatakan, 10 atlet terus digembleng latihan fisik dengan bersepeda setiap hari di jalan raya menempuh jarak 80-120 kilometer. Para atlet juga menjalani latihan intensif di Velodrome Manahan, Solo. ”Yang kami targetkan untuk merebut emas di Filipina adalah M Fadli,” ujarnya.
Fadli merupakan peraih medali emas Asian Para Games 2018 pada nomor 4.000 meter individual pursuit putra klasifikasi C4, atau keterbatasan pada anggota tubuh bagian bawah.
Koordinator Pelatnas ASEAN Para Games 2020, Komite Paralimpiade Nasional Indonesia Rima Ferdiyanto mengatakan, selain latihan rutin di masing-masing cabang, atlet juga menjalani program penguatan mental. Mereka didampingi psikolog. Penguatan mental dilakukan agar atlet tidak mengalami demam panggung saat bertanding.
Untuk penguatan mental, para atlet wajib meluangkan waktu rutin 20-40 menit membayangkan kondisi mereka saat mencapai performa puncak. Ini untuk menumbuhkan kepercayaan diri atlet saat bertanding. ”Uji tanding yang dijalani setiap cabang itu juga berguna untuk menghilangkan demam panggung. Cabang yang biasa uji tanding, atlet-atletnya biasanya sudah tidak demam panggung,” ujarnya.