ASEAN Para Games 2020, Thailand Bakal Jadi Pesaing Terkuat Indonesia
Thailand berpotensi menjadi pesaing terkuat bagi Indonesia dalam perebutan juara umum ASEAN Para Games 2020 di Filipina. Thailand dominan dalam sejumlah cabang olahraga yang bisa menjadi tambang perolehan medali emas.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Thailand berpotensi menjadi pesaing terkuat bagi Indonesia dalam perebutan juara umum ASEAN Para Games 2020 di Filipina. Negara gajah putih itu dominan dalam sejumlah cabang olahraga yang bisa menjadi tambang perolehan medali.
Koordinator Pemusatan Pelatihan Nasional ASEAN Para Games 2010, Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Rima Ferdiyanto mengatakan, seperti halnya Indonesia, Thailand juga akan mengirimkan kontingen atlet dalam jumlah besar ke Filipina. Thailand berencana mengikuti semua cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam ASEAN Para Games 2020.
”Perebutan juara umum itu akan terjadi antara Indonesia dan Thailand,” katanya di Solo, Jawa Tengah, Senin (9/12/2019).
Rima mengatakan, Thailand saat ini menunjukkan kebangkitan olahraga di ajang Para Games. Sebelum gelaran ASEAN Para Games 2020, Thailand aktif mengirimkan bibit-bibit atlet muda mereka untuk mengikuti uji tanding berbagai cabang olahraga di luar negari. Di kawasan ASEAN, Thailand selama ini juga salah satu negara terkuat dalam cabor atletik, khususnya nomor-nomor balap kursi roda.
”Kekuatan Thailand hampir merata di semua cabor. Untungnya mereka masih lemah di cabor catur dan renang, tapi yang lainnya kuat, misalnya boccia. Di cabor atletik hampir berimbang dengan Indonesia, terutama sangat kuat di nomor-nomor kursi roda. Cabor yang menggunakan kursi roda hampir semua dikuasai Thailand,” katanya.
Atletik akan menjadi tambang perolehan medali emas bagi Indonesia. NPC Indonesia menargetkan raihan sebanyak 31 emas dari atletik. Selain atletik, renang dan catur juga akan menjadi andalan Indonesia mengoleksi medali emas. Renang ditargetkan memperoleh 35 medali emas dan catur sebanyak 10 medali emas. NPC Indonesia menargetkan total 100 medali emas di ASEAN Para Games 2020.
Rima memperkirakan, tuan rumah Filipina belum akan menjadi ancaman besar bagi Indonesia dalam perebutan juara umum. Namun, Filipina akan menjadi pesaing Indonesia di cabor catur dan tenis meja.
Filipina juga kuat pada cabor blind judo. Meski demikian, tuan rumah diprediksi bakal kesulitan merebut juara umum. Pasalnya, sejumlah cabor baru yang sebelumnya diusulkan Filipina untuk dipertandingkan karena diharapkan akan menjadi tambang medali emas mereka ditolak oleh negara lain, termasuk Indonesia. Ini misalnya, dansa kursi roda dan para obstacle.
Secara terpisah, pelatih atletik pelatnas ASEAN Para Games, Slamet Widodo, mengatakan, di cabor atletik, Thailand mendominasi nomor-nomor balap kursi roda. Karena itu, balap kursi roda bisa menjadi sumber utama perolehan medali emas bagi Thailand.
Meski nomor yang akan dipertandingkan belum ditetapkan secara resmi, balap kursi roda diperkirakan mempertandingkan 25 nomor. Pada nomor kursi roda, diakui Slamet, kekuatan Indonesia masih tertinggal jauh dari Thailand. ”Indonesia akan mengirim lima atlet balap kursi roda, targetnya masih perak dan perunggu,” ujarnya.
Slamet mengatakan, Thailand juga kuat pada nomor lari jarak menengah dan jauh. Berbeda dengan Thailand, Indonesia lebih unggul nomor-nomor lari cepat jarak pendek, lompat, lempar cakram dan lembing. Pada nomor lempar dan lompat, Malaysia akan menjadi pesaing kuat.
Sementara itu, tuan rumah yang akan berlaga pada semua nomor atletik belum diketahui kekuatannya. Pasalnya, Filipina jarang mengikuti try out atletikdi luar negeri. Pihaknya optimistis target 31 emas akan tercapai. ”Kami akan fokus berjuang, mudah-mudahan sesuai target,” katanya.