Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino memiliki tugas berat jelang laga perdana Liga Inggris melawan tim promosi Aston Villa, Sabtu (10/8/2019) pukul 23.30 WIB, di Stadion Tottenham Hotspur, London. Ia harus memimpin timnya dalam kondisi yang belum menyatu.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino memiliki tugas berat jelang laga perdana Liga Inggris melawan tim promosi Aston Villa pada Sabtu (10/8/2019) pukul 23.30 WIB di Stadion Tottenham Hotspur, London. Ia harus memimpin timnya dalam kondisi yang belum menyatu.
Pada bursa transfer musim panas ini, Spurs lebih aktif daripada musim lalu yang sama sekali tidak mendatangkan pemain baru. Akan tetapi, keaktifan Spurs baru dilakukan jelang penutupan jendela transfer pemain yang jatuh pada Kamis, 8 Agustus. Mereka mendatangkan gelandang Ryan Sessegnon dan Giovani Lo Celso di detik-detik akhir.
Memainkan mereka di pertandingan perdana cukup berisiko. Apalagi, Sessegnon sedang cedera hamstring. Selain Sessegnon, Dele Alli juga harus istirahat karena cedera, sedangkan Son Heung-min masih menjalani hukuman karena mendapatkan kartu merah di laga terakhir musim lalu.
Masih terbukanya jendela transfer di liga lain, seperti Italia, Spanyol, dan Jerman, juga cukup mengganggu konsentrasi Pochettino. Beberapa bintang Spurs, seperti Christian Eriiksen, Toby Alderweireld, Danny Rose, dan Jan Vertonghen, masih dikaitkan dengan kepindahan ke klub lain.
Pelatih asal Argentina tersebut khawatir pemain andalannya pindah ke klub lain tanpa ada pengganti yang sepadan. Ia pun enggan menanggapi segala rumor terkait masa depan pemainnya.
”Ada banyak desas-desus. Kami tidak dapat membuang waktu berbicara tentang setiap rumor yang muncul di berita. Kami berada di posisi yang kurang menguntungkan dengan klub Eropa lainnya karena mereka memiliki 20 hari lebih banyak,” ujar Pochettino.
Ia pun menyalahkan Liga Inggris yang membuat klub berada di posisi sulit. Klub cukup kebingungan karena tim di luar Inggris akan membuat kekacauan dengan menawar pemain yang diincar.
Meskipun khawatir, Pochettino optimistis jelang pertandingan melawan Aston Villa. Pochettino meminta anak asuhnya bertindak seperti klub besar.
”Saya sangat senang seperti yang saya katakan sebelumnya. Saya senang dengan pasukan saya dan sekarang tambah beberapa pemain lagi,” ujarnya. Pemain baru tersebut akan membawa energi yang baik dan membantu untuk mencapai apa yang diinginkan klub.
Pochettino tidak ingin membebani pemain baru sehingga membuat mereka tertekan, khususnya Sessegnon yang masih muda. Kedatangan Sessegnon sempat membuat Danny Rose terancam. Masa depannya pun menjadi kian tidak menentu setelah tidak ikut klub pada tur pramusim karena sedang mencari klub baru.
Kekhawatiran Rose mulai berkurang sejak Pochettino memintanya kembali ke dalam skuad. Ia tetap menjadi bagian dari rencana Pochettino.
Pochettino menegaskan, Sessegnon bermain sebagai pemain sayap dan bukan bek sayap. Sessegnon akan dimainkan di belakang Lo Celso dan Tanguy Ndombele.
Sementara kubu Aston Villa yang diisi 12 pemain baru optimistis timnya dapat bertahan di level tertinggi Liga Inggris setelah terdegradasi pada musim 2015/2016. Keputusan Villa merombak pemainnya cukup berisiko dan akan bernasib seperti Fulham pada musim lalu.
Perbedaannya, Manajer Aston Villa Dean Smith merekrut beberapa pemain yang sudah dikenalnya. Selain itu, beberapa pemainnya sudah bergabung sebagai pemain pinjaman pada musim lalu, salah satunya Tyrone Mings.
”Saya pikir, semua orang bisa melihat hubungan yang dia (Mings) buat dengan klub secara keseluruhan. Dia akan menjadi bagian integral dari skuad untuk musim baru,” kata Smith.
Tim rival
Di pertandingan lain, rival Spurs, Arsenal, menghadapi situasi yang lebih sulit di laga perdana saat bertandang ke Newcastle pada Minggu (11/8/2019) pukul 20.00 WIB. Arsenal tidak dapat menurunkan dua pemain andalannya, Mesut Ozil dan Sead Kolasinac.
Kedua pemain tersebut absen karena polisi masih menyelidiki kasus perampokan yang mereka alami dua minggu lalu. Dalam perampokan tersebut, Kolasinac berani menghadapi para pelaku yang bersenjata dengan tangan kosong.
Arsenal memutuskan, kedua pemain tersebut tidak dimainkan demi alasan keselamatan pemain dan keluarganya. Klub telah bekerja sama dengan polisi agar persoalan mereka dapat segera selesai sehingga dapat kembali bergabung bersama tim. (REUTERS/AFP)