JAKARTA, KOMPAS- Setelah proses pemulihan cedera, atlet lari gawang putri Emilia Nova dan pelari 100 meter putra Lalu Muhammad Zohri mulai berlatih kembali. Kebugaran mereka akan terus dijaga agar bisa tampil optimal pada SEA Games 2019 di Filipina, 30 November-10 Desember.
Emilia mengalami cedera tumit atau plantar fasciitis pada 2015. Sejak itu, cedera tersebut sering kambuh. Cedera itu kembali terasa pada Februari, yang membuat performanya menurun. Emilia tersingkir pada penyisihan Kejuaraan Asia Atletik 2019, Doha, Qatar, akhir April dengan catatan waktu 13,70 detik. Perolehan waktu itu jauh di bawah rekornya, 13,33 detik saat meraih medali perak Asian Games 2018.
Cedera itu membuat penampilan Emilia tak maksimal. Pelatih lari gawang PB PASI Fitri ”Ongky” Haryadi lalu mengistirahatkan Emilia usai Kejuaraan Asia. Selama tak berlaga, Emilia hanya menjalani latihan beban dan renang.
Kondisi Emilia pun berangsur pulih. Ia sudah bisa berlatih gawang dan jogging sejak awal Juni. Tapi, ia hanya mencoba gawang seminggu sekali. Setelah mencoba gawang, ia mengaku merasakan sedikit nyeri di tumit kiri selama dua-tiga hari. ”Saya belum berani lari. Lari itu butuh kekuatan tolakan kaki yang lebih besar daripada saat melompat dan mendarat dari gawang,” ujar Emilia di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Menurut Emilia, kembali berlatih lari gawang penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri. Apalagi, ia akan berlomba pada Universiade di Napoli, Italia, 3-14 Juli. ”Secara keseluruhan, skill saya tidak hilang. Tetapi, daya tahan dan kecepatan saya berkurang,” katanya.
Emilia tidak memasang target apapun di Universiade selain ingin kembali merasakan atmosfer perlombaan. Universiade akan menjadi kejuaraan terakhir yang diikuti sebelum SEA Games 2019. ”Tahun ini, target utama saya adalah SEA Games. Saya berusaha menjaga kebugaran saya,” tuturnya.
Zohri kembali
Zohri, pelari asal Nusa Tenggara Barat yang mengalami cedera lutut kiri ringan di awal Juni, mulai berlatih, Selasa. Kondisi Zohri membaik setelah menjalani pengobatan tradisional saat berlibur selama dua pekan. ”Sebelum ini, lari 80 persen saja, lutut kiri rasanya ngilu. Sewaktu pulang kampung, saya berobat dengan ahli pijat tradisional. Alhamdulillah, nyeri di lutut saya sudah tidak terasa lagi,” ujarnya.
Namun, Zohri tidak langsung berlatih keras. Ia hanya mengikuti latihan start block pada Selasa, latihan beban pada Rabu, dan akselerasi pada Kamis. Karena pemulihan itu, pemegang rekornasional 100 meter ini absen Kejuaraan Nasional Atletik 2019 di Bogor, 1-7 Agustus. Dia akan turun pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, 28 September-6 Oktober sebelum tampil di SEA Games 2019. ”Saya berusaha menjaga kebugaran agar bisa optimal di Kejuaraan Dunia dan SEA Games,” katanya.
Tahun ini, selain berupaya meloloskan atlet ke Olimpiade Tokyo 2020, atlet difokuskan untuk berprestasi di SEA Games 2019. ”Untuk Zohri misalnya, dia sudah lolos Olimpiade. Jadi, kami tidak ingin dia memforsir fisiknya. Cukup fokus saja di SEA Games yang menjadi target utama tahun ini,” tutur pelatih kepala sprint PB PASI Eni Nuraini. (DRI)