PSS Sleman kembali meraih hasil imbang pada laga lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (21/6/2019). Laga kontra Bhayangkara FC itu berakhir imbang dengan skor akhir 1-1.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — PSS Sleman kembali meraih hasil imbang pada laga lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/6/2019). Laga kontra Bhayangkara FC itu berakhir imbang dengan skor akhir 1-1. Hasil tersebut membuat ”Elang Jawa” hanya bisa meraih hasil imbang tiga kali berturut-turut.
”Sebenarnya hasil ini tidak saya harapkan, tapi saya syukuri. Dari dua laga kandang, kami seri dua kali. Ini artinya kehilangan 4 poin. Mudah-mudahan, ke depan, bisa selalu ambil 3 poin,” kata Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro seusai laga.
Pada babak pertama, Bhayangkara FC tampil lebih padu. Bola mengalir dengan lancar dari kaki satu pemain ke pemain lain. Flavio Beck, gelandang Bhayangkara FC, mampu mengatur ritme permainan dengan baik. Umpan terobosan yang dia kirimkan juga kerap mengancam barisan pertahanan PSS Sleman.
Permainan menekan yang ditampilkan Bhayangkara FC berbuah satu gol dari kaki Flavio pada menit ke-16. Gelandang asal Brasil itu menendang bola dari luar kotak penalti dengan keras. Ega Rizky, kiper PSS Sleman, berusaha menepis bola tersebut. Namun, derasnya bola yang meluncur datar di sudut kiri gawang tak kuasa dibendung kedua tangan Ega.
PSS Sleman memang terlihat tampil kurang baik pada babak pertama. Mereka bermain terlalu terburu-buru dan sulit keluar dari tekanan lawan. Kurangnya variasi serangan membuat lini belakang Bhayangkara FC yang dikawal Indra Kahfi dan Anderson Salles begitu kokoh bagi barisan penyerang PSS Sleman.
”Gelandang tidak begitu jalan permainannya. Jarak antarpemain terlalu jauh. Pressure-nya juga buat lawan masih terlalu longgar. Ini yang membedakan kualitas pemain dan pengalaman bermain,” tutur Seto.
Mesin Elang Jawa terlambat panas. Perlahan tetapi pasti, mereka berusaha bangkit dari ketertinggalan. Mereka mulai menguasai permainan setelah 20 menit babak kedua berjalan. Pemain tampak lebih tenang mengalirkan bola dari kaki ke kaki, hingga sesekali membuat tusukan ke jantung pertahanan lawan. Kondisi berbalik karena Bhayangkara FC menjadi pihak yang giliran tertekan.
Kerja keras PSS Sleman berbuah gol balasan yang lahir dari kaki Yevhen Bokhashvili, menit ke-59. Striker asal Ukraina itu memanfaatkan blunder dari Wahyu Tri Nugroho, kiper Bhayangkara FC. Awalnya, Wahyu keluar dari sarangnya untuk menyundul bola lambung di barisan pertahanannya. Sayangnya, bola itu jatuh di kaki Yevhen yang langsung melakukan tendangan chip. Wahyu yang berada di luar posnya tak berhasil menghalau tendangan tersebut.
Pelatih Bhayangkara FC Angel Alfredo Vera mengatakan, anak asuhnya tampil cukup baik pada babak pertama. Namun, setelah babak kedua berjalan 20 menit, para pemain mulai kehilangan arah. Terlebih lagi sewaktu PSS Sleman berhasil mencetak gol balasan.
”Dari situ pertandingan sudah berubah. Kadang-kadang kami terlalu buru-buru membawa bola ke depan. Tetapi, kami beruntung bisa membawa pulang satu poin,” kata Alfredo.
Bhayangkara FC juga harus kehilangan satu pemain pada laga tersebut. Indra Kahfi berbenturan dengan Wahyu Tri saat terjadi kemelut. Indra harus ditandu keluar karena mengalami luka pada kepala dan menderita 10 jahitan. Sementara itu, Wahyu masih bisa melanjutkan pertandingan, hanya saja kepalanya harus diperban.