Naik-Turun Penampilan Tiger Woods di Turnamen Utama Dunia
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
Permainan sang fenomenal Tiger Woods masih belum mencapai penampilan terbaik sejak kembali menjadi juara di turnamen pertama utama dunia, The Masters 2019 lalu. Kemenangan di The Masters 2019 yang menjadi gelar kelima Woods di The Masters, langsung memberikan harapan baru bagi penggemarnya.
Karena itu artinya mulai ada perkembangan Tiger Woods dalam menyamai atau bahkan menyusul pemegang rekor pemenang turnamen utama dunia terbanyak di dunia, salah satu legenda hidup golf profesional, Jack Nicklaus.
Sampai mengakhiri kariernya 2014, Jack Nicklaus (79), sudah mengantongi 73 gelar dari pentas golf tertingi di dunia, PGA Tour, serta 18 gelar turnamen utama dunia. Sedangkan Tiger Woods baru mengemas 15 gelar turnamen utama dunia yang termasuk dalam 8 gelar yang diraihnya dari PGA Tour.
Dalam beberapa kesempatan Jack Nicklaus selalu yakin kalau Tiger Woods bakal mampu menyamai atau bahkan melampaui rekor yang dikoleksinya itu.
Ketika Woods menjadi juara lagi di Augusta National Golf Club, di Georgia, Amerika Serikat, 14 April lalu,pecinta golf dunia sekaligus para pengamat sempat terkejut. Mereka yakin kalau Tiger Woods sudah kembali. Sekali pun kini Woods sudah berada dalam usia 43 tahun. Usia yang tentu tidak muda lagi bagi seorang atlet profesional.
Kemenangan di The Masters kali ini memang tidak seperti biasa. Woods mampu meninggalkan para pesaingnya. Dengan hanya bermain 13 poin di bawah par 275, Woods unggul satu hingga dua pukulan saja dari 7 pesaingnya.
Pesaing Woods saat itu adalah Dustin Johnson, Xander Schauffale dan Brooks Koepka yang bermain 12 angka di bawah par 276. Selain itu ada Jason Day, Webb Simpson, Tony Finau dan Francesco Molinari asal Italia yang bermain 11 angka di bawah par 277.
Melihat persaingan tersebut, artinya bukan hanya Woods belum menunjukkan permainan terbaiknya, tetapi juga memperlihatkan kalau pesaingnya saat ini sudah semakin banyak. Terutama mereka yang masih berusia 20 hingga 30 tahun.
Seperti terlihat jelas ketika Tiger Woods kembali tampil di turnamen PGA Championship 2019, di Farmingdale, New York, 16 hingga 19 Mei lalu. Woods harus mengalami cut off untuk pertama kalinya, setelah dia sudah merasa jauh lebih baik dari cedera punggung yang sudah beberapa kali menjalani operasi.
Kala itu Woods hanya bisa bermain 5 di atas par 145. Dia harus mengakhiri permainannya pada hari kedua.
Juara PGA Championship 2019 justru Brooks Koepka yang saat di The Masters lalu hanya tertinggal satu angka untuk menempati peringkat kedua bersama Dustin Johnson dan Xander Schauffele. Koepka bermain bersama Tiger Woods dalam dua hari pertama turnamen utama kedua dunia golf profesional itu.
Ketika bertarung di turnamen AS Open yang baru berakhir Minggu (16/6) di Pabble Beach, California, Woods nyaris mengalami cut off untuk kedua kalinya di turnamen utama dunia musim ini. Dia sempat bermain even par pada hari kedua.
Tetapi untungnya pada hari penentu tersebut, Woods mampu melakukan 6 lompatan ke posisi 21 bersama 7 pegolf lainnya, Patrick Cantley, Hideki Matsuyama dari Jepang, Jason Day dari Australia, Alex Prugh, Paul Casey dan Tyrrell Hatton, keduanya asal Inggris.
Ketujuh pemain ini sama-sama bermain 2 di bawah par 282 atau tertinggal 11 pukulan dari Gary Woodland (35) yang keluar sebagai juara US Open 2019 ini. Woodland bermain 13 di bawah par 271 untuk meraih gelar utama dunia pertamanya setelah menjadi pegolf profesional sejak 2007 lalu.
Sedangkan Brooks Koepka (29) yang menjadi juara di PGA Championship 2019 lalu serta sudah memperoleh 4 gelar utama dunia, kali ini harus puas berada di posisi runner up. Setelah hanya bermain 10 angka di bawah par 274.
Begitu juga dengan Xander Schauffele yang menjadi runner up di The Masters lalu, kali ini menempati peringkat 3 bersama 3 permain lainnya yang sama bermain 7 di bawah par 277.
Berkaca pada prestasi Brook Koepka dan Xander Schauffele, terlihat kalau permainan Woods masih belum mencapai level terbawah. Penampilannya masih turun-naik. Padahal setelah meraih gelar utama dunia ke-15-nya di The Masters, ada sedikit harapan kalau sang fenomenal akan mampu bangkit dan menyamai apa yang sudah dicapai seniornya, Jack Nicklaus.