Tommy Robredo (37), lima kali lolos ke perempat final Perancis Terbuka. Dia pernah menempati peringkat kelima dunia. Tahun ini, Petenis senior asal Spanyol itu harus mengikuti Grand Slam di lapangan tanah liat itu sejak babak kualifikasi. Harapannya bersaing pada babak utama kandas karena langsung tersingkir pada babak pertama kualifikasi, Senin (20/5/2019). Robredo dikalahkan petenis Jerman Rudolf Molleker (18), 6-7 (5-7), 3-6.
Tampil pertama kali di Perancis Terbuka pada 2001, inilah pertama kalinya Robredo tampil pada kualifikasi. Petenis yang turut mengantarkan Spanyol menjadi juara Piala Davis 2004, 2008, 2009 itu tak mendapat tiket babak utama karena hanya berperingkat ke-284 dunia. Untuk bergabung dengan petenis di babak utama, Robredo bersama 127 tunggal putra harus memperebutkan 16 tiket.
Adapun 96 tunggal putri bersaing memperebutkan 12 tiket babak utama. Kualifikasi untuk tunggal putra dan putri ini digelar sepekan sebelum babak utama.
Peserta kualifikasi lain adalah mantan petenis peringkat ke-12 dunia, Viktor Troicki (Serbia). Troicki mencapai posisi tertingginya dalam peringkat dunia pada 2011. Hasil terbaiknya di arena Grand Slam adalah babak keempat, termasuk di Perancis Terbuka 2011, 2013, dan 2016. Petenis berusia 33 tahun itu kini berada pada posisi ke-256 karena kerap cedera, termasuk cedera punggung yang menggannggu penampilannya dari tahun ke tahun.
Setelah berada pada peringkat 20 besar dunia pada 2011, posisinya turun ke 100-an dunia pada 2014. Pada tahun itu, Troicki bahkan pernah berada di posisi 847. Musim ini, Troicki bahkan bertanding dalam level ATP Challenger. Ini adalah rangkaian turnamen di bawah ATP World Tour yang terdiri atas ATP 250, 500, dan 1000.
Pertandingan babak pertama kualifikasi melawan Kevin Krawietz (Jerman) menjadi pengalamannya yang kedua sejak debut di Roland Garros, 12 tahun lalu. Langkahnya berlanjut ke babak kedua setelah menang 6-4, 6-3. ”Kembali bertanding setelah cedera dan dalam usia yang semakin tua, ternyata sulit. Respon tubuh rasanya lebih lambat,” kata petenis yang memastikan Serbia juara Piala Davis 2010.
Jalan panjang ditempuh petenis untuk tampil di arena Grand Slam, level tertinggi dalam kompetisi tenis. Mereka, baik yang langsung tampil pada babak utama atau sejak kualifikasi, harus mengarungi puluhan tur setiap musim.
Beberapa petenis yang pernah membuat kejutan di arena Grand Slam juga harus memulai langkah sejak kualifikasi. Denis Istomin dan Dustin Brown bertemu pada babak pertama yang dimenangi Brown, 7-6 (7-5), 6-1. Dua tahun lalu, Istomin menghentikan Novak Djokovic pada babak kedua Australia Terbuka. Adapun Brown adalah petenis yang menghentikan Rafael Nadal pada babak kedua Wimbledon 2015.
Christo
Jalan panjang ditempuh petenis untuk tampil di arena Grand Slam, level tertinggi dalam kompetisi tenis. Mereka, baik yang langsung tampil pada babak utama atau sejak kualifikasi, harus mengarungi puluhan tur setiap musim.
Itu pula yang dilakukan petenis Indonesia, Christopher “Christo” Rungkat, yang untuk pertama kalinya kembali ke Roland Garros sejak menjuarai ganda putra yunior pada 2008. Bersama partnernya, Hsieh Cheng-Peng (Taiwan), Christo telah tampil dalam 13 turnamen pada musim ini guna mendapat peringkat dunia yang bisa mengantarkannya ke babak utama ganda putra.
Dengan modal peringkat ke-78 dan Hsieh ke-66, mereka pun akan merasakan persaingan dengan petenis-petenis top dunia di ajang Grand Slam. (AFP)