Bukan tanpa alasan Carles Puyol (40), legenda klub Barcelona, dijuluki pemain berhati singa. Karakternya yang berapi-api dengan rambut ikal panjang terurai tidak berubah meskipun telah lima tahun ia gantung sepatu.
Ke mana pun ia pergi, penggemar Barca selalu mengelu-elukan, bahkan ikut menyanyikan namanya. Tidak terkecuali dalam kunjungannya di Jakarta dalam rangka tur trofi Liga Champions Eropa bersama Heineken, 11-12 Maret 2019.
”El capitan, el capitan! (sang kapten),” teriak puluhan fans Barcelona asal Indonesia saat Puyol muncul di laga ekshibisi futsal dalam rangka tur tersebut, Selasa. Sejumlah selebritas Tanah Air yang juga fans Barca, seperti Mario Lawalata dan Maria Selena, ikut antusias menyaksikan Puyol beraksi.
Seperti pernah disampaikan mantan rekannya di Barca, Gerard Pique, Puyol adalah sosok yang tidak kenal kompromi di sepak bola. Tidak semenit pun ia kehilangan fokus atau konsentrasi di lapangan hijau. ”Ia membuat kami sekarat. Sepanjang waktu ia membuat kami fokus meskipun telah unggul 4-0,” ujar Pique saat pesta perpisahan Puyol, 2014 silam.
Profesionalisme itu ditunjukkan Puyol pada laga ekshibisi itu. Meskipun hanya sekadar laga ekshibisi alias senang-senang, ia tidak segan menekel atau menjatuhkan lawan-lawannya. Meskipun telah berumur dan tubuhnya kini sedikit gemuk, Puyol tetap mampu menari-nari di lapangan, menggiring bola melewati lawannya yang jauh lebih muda, serta mencetak tiga gol lewat tendangan keras kaki kirinya.
Dalam kunjungannya ini, ia bercerita tentang harapannya terhadap bekas klubnya, trik menjaga kebugaran, hingga mengungkap ”rahasia” striker yang paling ditakutinya. Menurut Puyol, Barca punya peluang besar meraih treble alias tiga gelar semusim seperti dicapainya pada satu dekade silam.
”Sejauh ini, (Ernesto) Valverde (Pelatih Barca) telah melakukan hal bagus. Mereka masih terus melaju di tiga kompetisi. Saya berharap mereka bisa memenangi semua gelar musim ini,” ujarnya.
Meskipun demikian, Puyol meminta bekas timnya waspada dan tidak gegabah dalam menjalani kompetisi tersulit, Liga Champions. Menurut dia, Barca harus bisa fokus selama 90 menit di setiap laga dan pantang meremehkan lawan-lawannya. ”Liga Champions musim ini didominasi tim-tim yang bermain cepat, seperti Ajax (Amsterdam). Satu saja kesalahan, Anda keluar dari kompetisi ini. Ini harus diperhatikan saat menghadapi (Olympique) Lyon,” tutur Puyol.
Saat ditanya mengenai penyerang terbaik di dunia yang pernah dihadapinya, Puyol tidak sungkan menyebut nama Lionel Messi. Ia yakin Messi kembali bersinar di musim ini dan menjadi kandidat terkuat peraih penghargaan Ballon d’Or. ”Messi tetaplah yang terbaik. Saya pernah menghadapi dia sekali di laga uji coba (Spanyol kontra Argentina). Selain Messi, striker yang saya segani adalah (Didier) Drogba. Dia sangat kuat, cepat, dan berbahaya. Dia sungguh merepotkan,” ungkapnya.
Puyol pun tidak lupa menyisipkan pujiannya untuk Indonesia. Menurut dia, sambutan meriah fans Barca asal Indonesia membuat dia seolah berada kembali di Camp Nou, stadion Barca. ”Saya tahu Indonesia sangat bergairah soal sepak bola dan Barca. Ini pertama kalinya saya ke sini. Saya akan kembali ke sini mengajak keluarga. Senang berada di sini,” ujarnya.