YOGYAKARTA, KOMPAS - Taktik permainan cepat Jakarta PGN Popsivo Polwan akhirnya mengantarkan Amalia Fajrina dan kawan-kawan meraih gelar ketiga dengan menjadi juara Proliga 2019. Tim asuhan pelatih Chamnan Dokmai ini mengakhiri enam tahun puasa gelar sejak terakhir kali tim itu menjadi juara pada 2012 dan 2013.
Kemenangan Popsivo atas juara bertahan Jakarta Pertamina Energi, 3-2 (15-25, 25-22, 21-25, 25-23, 15-12), pada Grand Final Proliga 2019 di GOR Among Raga, Yogyakarta, Sabtu (22/2/2019), itu membuat asisten pelatih Dwisari Iswaningsih melonjak kegirangan. Dwisari, yang cukup lama bergabung dalam tim pelatih Popsivo, mengaku bersyukur karena ada Dokmai di sampingnya.
”Dia membawa banyak perubahan pada strategi bermain Popsivo,” kata mantan pemain nasional ini. Ia mengatakan, sebagai pelatih, Dokmai mengajarkan cara bermain dan kerja sama tim yang solid.
Spiker nasional Aprilia Manganang yang memperkuat Popsivo kembali terpilih sebagai pemain terbaik. Rekan setimnya, Wilda Siti Nurfadilah, terpilih menjadi spiker terbaik. Dengan kemenangan ini, Dokmai juga dinobatkan sebagai pelatih terbaik.
Popsivo tidak diunggulkan melawan Pertamina, yang unggul 3-1 atas Popsivo dalam empat pertemuan sebelum final. Pertamina juga tak terkalahkan dalam enam laga di babak empat besar. Modal itu membuat mereka menang mudah di set pertama.
Kehilangan set pertama membuat Popsivo bangkit dan mengamankan set kedua. Namun, di set ketiga, Popsivo kembali tertekan. Dua pemain asing Pertamina, Anna Stepaniuk dan Bethania de la Cruz, sulit dibendung. Keduanya menghasilkan banyak poin dari spike keras dan blok.
Pada set ketiga itu serangan Popsivo banyak terpusat pada dua spiker mereka, Amalia dan Aprilia. Mereka kesulitan menembus blok Pertamina yang dibentengi pemain dengan tinggi minimal 180 sentimeter, yakni De la Cruz, Stepaniuk, serta dua middle blocker, Asih Titi Pangestuti dan Agustin Wulandhari.
Dokmai pun mengganti strategi di set keempat. Setter Guedpard Pornpun lebih sering membagi bola kepada middle blocker Wilda Siti Nurfadilah dan Arsela Nuari untuk menghasilkan serangan cepat. Aprilia pun beberapa kali menyerang dari tengah dan garis belakang, membuat Popsivo merebut set keempat. Keunggulan ini memompa mental Popsivo dan membawa mereka memenangi set kelima.
Dokmai mengatakan, penampilan anak asuhnya secara individu sangat baik, tetapi yang diperlukan dalam bola voli adalah kerja sama tim. Sementara itu, Pelatih Pertamina M Ashori mengatakan, para pemainnya bermain tidak lepas dan terbebani prestasi tidak terkalahkan di empat besar.
Pada perebutan peringkat ketiga, tim putri Jakarta BNI 46 mengalahkan Bandung Bank BJB Pakuan, 3-1 (18-25, 25-15, 25-18, 25-19). Setter BNI, Tri Retno Mutiara, terpilih sebagai setter terbaik, sedangkan spiker BJB Pakuan asal Thailand, Kokram Pimpichaya, menjadi pencetak angka terbanyak.
Di bagian putra, final hari Minggu ini mempertemukan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dan Jakarta BNI 46. Adapun Jakarta Pertamina Energi dan Palembang Bank SumselBabel akan berebut tempat pertama.