Renault Lebih Optimistis Mampu Dekati Tiga Besar Musim Ini
Oleh
Rakaryan Sukarjaputra
·3 menit baca
OXFORDSHIRE, SELASA- Tim Formula 1 (F1) Renault meluncurkan mobil RS19 yang diyakini akan lebih bersaing dengan tiga tim papan atas, yaitu Mercedes, Ferrari, dan Red Bull. Setelah melakukan rekonstruksi pada tiga tahun pertama kembalinya Renault ke F1, pada tahun keempat ini Renault mulai menjalankan misi menantang tim-tim papan atas.
"Kami ingin bertarung lebih kuat. Kami tahu itu akan membutuhkan waktu. Tahun ini adalah konsolidasi. Kami ingin mengurangi kesenjangan dengan para pembalap di depan," ungkap Pemimpin Renault Cyril Abiteboul seperti dikutip situs resmi F1, pada peluncuran tim F1 Renault 2019 di fasilitas mereka yang baru dikembangkan di Enstone, Oxfordshire, Inggris, Selasa (12/2/2019) malam waktu Inggris.
Setelah mengawali kembalinya ke F1 dari posisi ke-9 di tahun 2016, naik ke urutan ke-6 pada 2017, dan masuk empat besar pada 2018, tim Renault terus menunjukkan peningkatan performa. Meski tidak disebutkan secara gamblang target tim Renault pada musim 2019 ini, nada optimisme disampaikan para personel senior tim tersebut.
Tampilan mobil Renault RS19 tidak banyak berubah dari tampilan mobil mereka di tahun 2018, dengan perpaduan warna kuning dan hitam yang menjadi warna khas mereka. Rupanya mobil yang diluncurkan itu sebenarnya adalah mobil 2018 dengan sayap depan dan belakang baru, sesuai dengan aturan F1 untuk 2019, karena mobil 2019 masih terus dipersiapkan untuk pengujian perdana mulai Senin (18/2).
"Peta jalan yang diumumkan ketika Renault kembali (ke F1) adalah tiga tahun rekonstruksi dan tiga tahun tantangan. Kami menyelesaikan rekonstruksi dan kami sekarang melangkah ke fase selanjutnya," jelas Direktur Eksekutif Renault Marcin Budkowski.
Dia memaparkan, pada tiga tahun pertama mereka memang tidak berharap banyak karena banyak sekali yang harus dilakukan untuk menghidupkan kembali tim dari kondisi sebelumnya yang nyaris hancur lebur. "Apakah semuanya sempurna dan siap dan bekerja 100 persen dari kapasitasnya? Tidak. Masih banyak hal yang akan datang, perangkat-perangkat baru, kantor-kantor yang sedang dibangun, dan orang-orang yang masih akan direkrut. Tetapi, kami melakukan apa yang harus dilakukan terkait dengan infrastruktur dan tanpa ragu melakukan pekerjaan itu," tambah Budkowski.
Masalah mesin
Pria asal Polandia yangs ebelumnya berkearir di Federasi Otomotif Internasional (FIA) ini mengakui, performa mesin menjadi titik lemah Renault di awal kebangkitan kembali tim ini. Pada tahun 2018 mereka menghadapi sejumlah masalah lagi, sebagian besar di antaranya dialami Daniel Ricciardo yang pada musim 2019 ini bergabung dengan Renault.
"Mesin terlihat menjanjikan dalam hal performa. Kami telah mengerjakan apa yang harus kami lakukan tetapi kami masih harus melihat apa yang sudah dilakukan kompetitor kami sepanjang musim dingin. Dalam hal sasis, sejujurnya hal itu masih menjadi tanda tanya, karena adanya sejumlah regulasi baru soal aerodinamik," jelas Budkowski.