JAKARTA, KOMPAS—Pengurus Pusat Federasi Pamjat Tebing (PP FPTI) akhirnya mengeluarkan Surat Keputusan mengenai Atlet Pelatnas 2019. Untuk tahun 2019, FPTI hanya memanggil 10 atlet, terdiri atas 5 putra dan 5 putri, untuk masuk pelatnas dengan target lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
”SK itu memang adalah SK FPTI belum diputuskan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kami akan segera verifikasi ke Kemenpora, Kamis siang, semoga usulan kami ini dipenuhi,” kata Wakil Ketua Umum II PP FPTI, Pristiawan Buntoro di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Jumlah atlet pelatnas itu lebih sedikit dari jumlah 18 atlet yang sebelumnya bergabung dalam pelatnas untuk Asian Games 2018. Menurut Pristiawan, jumlah atlet memang dikurangi karena disesuaikan dengan nomor yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020, yakni nomor kombinasi. ”Fokus kami adalah ke seleksi praOlimpiade bulan November 2019 di Toulouse, Perancis. Tetapi, sebelum ke sana, kami juga akan mengirimkan atlet untuk bertanding di beberapa ajang internasional,” paparnya.
Prestasi pada Kejurnas
Berdasarkan SK yang diterbitkan PP FPTI itu, sepuluh atlet panjat tebing yang akan mengikuti pelatnas adalah Temi Teli Lasa (Bali), Aspar Jaelolo (Jakarta), Fatchur Roji (Jawa Timur), Alfian M Fajri (Jawa Tengah) dan Rivaldi Ode Wijaya (Bali) untuk kelompok putra. Adapun atlet putri yang dipanggil adalah Nurul Iqomah (Nusa Tenggara Barat), Aries Susanti Rahayu dan Agustina Sari (Jawa Tengah), Salsabilah (Jawa Barat), dan Chairul Ummi (Jawa Timur).
Nama-nama atlet di atas terpilih setelah memperoleh prestasi pada Kejuaraan Nasional Panjat Tebing 2018 di Solo., akhir tahun lalu. Pada Kejurnas itu Nurul Iqomah meraih medali emas, diikuti Aries Susanti dengan medali perak, dan atlet Jawa Barat Widia Fujiyanti dengan medali perunggu. Sedangkan di kelompok putra, Fatchur Roji meraih medali emas, diikuti Rifaldi Ode Wijaya meraih perak, dan Alfian M Fajri meraih perunggu.
Pelatnas panjat tebing 2019, seperti disampaikan Pristiawan, sudah dimulai pada 11 Februari dan dipusatkan di Yogyakarta, dengan diselingi pelatihan di luar negeri. Untuk uji coba pertama, para atlet pelatnas dijadwalkan mengikuti Seri Piala Dunia (Boulder dan Speed) di Moskwa, Rusia (13-14 April), dilanjutkan dengan Piala Dunia (Lead dan Speed) di Villar Swiss (5-6 Juli), Piala Dunia (Lead dan Speed) di Charmonix, Perancis (12-13 Juli), dan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Hachioji, Jepang (11-22 Agustus).
Pristiawan menambahkan, para atlet akan digembleng oleh pelatih Hendra Basir dan Judistira. Selain itu, akan ada pelatih asing yang akan bergabung. Dalam waktu enam hingga tujuh bulan selama pelatnas, 10 atlet akan diseleksi dan menghadapi degradasi. Pada akhirnya akan dipilih tiga atlet putra dan tiga atlet putri yang akan diberangkatkan ke Perancis untuk melakoni pra-Olimpiade, 28-30 November 2019.
”Waktu pelatnas ini memang tidak sepanjang Pelatnas Asian Games. Tetapi, kami optimistis bisa masuk Olimpiade karena diambil 20 putra dan 20 putri dari seluruh dunia,” papar Pristiawan yang juga menjadi manajer timnas panjat tebing 2019 itu.