Crismonita Butuh Dukungan Kuat Menuju Kualifikasi Olimpiade 2020
Oleh
Rakaryan Sukarjaputra
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Upaya Indonesia untuk meloloskan pebalap sepeda ke Olimpiade Tokyo 2020 perlu dukungan kuat, karena jumlah poin yang harus dikumpulkan sangat banyak. Hasil yang diraih Crismonita Dwi Putri menempati posisi ketujuh nomor 200 meter sprint putri pada Seri VI Piala Dunia Trek di Hong Kong, pekan lalu, memberinya tambahan 300 poin kualifikasi.
"Crismon sudah menunjukkan potensi dan peluang untuk ikut kualifikasi Olimpiade 2020, tetapi butuh dukungan kuat dari pemerintah karena dia harus ikut lebih banyak lagi kejuaraan untuk mendapatkan tambahan poin," ungkap Manajer Timnas Balap Sepeda Indonesia Budi Saputra, Minggu (27/1) dari Hong Kong.
Budi menambahkan, seusai mengikuti Piala Dunia di Hong Kong, Crismonita dan atlet balap sepeda lainnya akan langsung masuk Pelatnas lagi.
Meski hasil yang diperoleh Crismon di Hong Kong cukup menjanjikan, Kepala Pelatih Timnas Balap Sepeda Dadang Haries Purnomo mengingatkan, pebalap muda itu harus terus mengumpulkan poin untuk lolos kualifikasi Olimpiade 2020, karena waktu kualifikasi masih panjang dan poin pebalap Indonesia jauh tertinggal.
Dari daftar peringkat negara di nomor sprint elite putri yang dikeluarkan Persatuan Balap Sepeda Internasional UCI, Indonesia berada di peringkat ke-31, dengan koleksi poin 360, yang diperoleh dari Kejuaraan Asia Balap Sepeda Trek 2019 di Jakarta. Bandingkan dengan peringkat pertama di nomor itu, Australia, yang telah mengoleksi 3.005 poin. Jumlah poin itu belum memasukkan hasil yang diperoleh di Hong Kong, karena Seri VI Piala Dunia baru berakhir 27 Januari.
Sesuai ketentuan UCI, hanya tujuh negara dengan peringkat terbaik untuk dapat lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 di nomor tim sprint. saat ini, peringkat ketujuh ditempati Selandia Baru dengan 2.291 poin.
Adapun pada peringkat individu, Crismon saat ini diperkirakan berada di posisi 40-50. Dengan tambahan 300 poin dari Hong Kong itu, Crismon kini mengoleksi 862 poin. Posisi teratas di nomor sprint ditempati pebalap Australia, Stephanie Morton, (3.550). Crismon juga butuh mengikuti sedikitnya dua ajang seri piala dunia, satu Kejuaraan Asia, serta kejuaraan lainnya untuk menambah jumlah poinnya.
Sebagaimana di nomor balap sepeda lainnya, untuk menaikkan peringkat negara dengan cepat, dibutuhkan lebih dari satu pebalap di nomor yang sama untuk mengakumulasi jumlah poin. Oleh karena itulah PB ISSI memiliki tugas berat untuk melahirkan lebih banyak lagi pebalap trek, khususnya di nomor sprint putri sehingga Crismonita bisa mendapat dukungan.