SOLO, KOMPAS Tim voli putra Jakarta Pertamina Energi menebar ancaman bagi tim-tim lain yang lolos ke empat besar kejuaraan voli Proliga 2019. Dalam pertandingan seri ketiga putaran kedua di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/1/2019), Pertamina Energi menunjukkan kekuatannya dengan menundukkan jawara Proliga 2018 Surabaya Bhayangkara Samator, 3-2 (17-25, 25-20, 25-15, 20-25, 15-11). Pertamina Energi pun memimpin klasemen sementara dengan 19 poin.
”Pada set pertama, Samator tampil sangat bagus, servis-servis mereka bervariasi. Kami banyak melakukan kesalahan pada penerimaan servis,” kata Pelatih Jakarta Pertamina Energi Putut Marhaento.
Putut mengatakan, seiring menurunnya kondisi fisik pemain Bhayangkara Samator, kekuatan servis mereka juga menurun sehingga Pertamina Energi mampu membalikkan keadaan. Walaupun mampu mengalahkan jawara Proliga 2018, pihaknya tetap harus mewaspadai mereka pada babak empat besar.
”Tim yang masuk empat besar itu kekuatannya berimbang. Siapa yang siap bisa memenangi pertandingan. Kekurangan-kekurangan pada tiap perjumpaan dengan tim-tim lain jadi pertimbangan apa yang harus kami perbaiki,” ujarnya.
Memikul beban sebagai juara bertahan seperti menjadi beban para pemain Bhayangkara Samator. Mereka banyak melakukan kesalahan sendiri, baik saat penerimaan bola maupun servis.
”Pertamina tim yang bagus, kesalahannya sedikit. Tim kami justru yang banyak kesalahan, terutama bola pertama, itu yang tidak bisa menghasilkan poin,” kata Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono.
Menurut Ibarsjah, laga melawan Pertamina Energi menjadi pembelajaran berharga, juga bahan evaluasi untuk menghadapi babak empat besar. ”Hal yang harus diperbaiki adalah receive bola pertama, blok, dan servis. Tiga hal itu yang selalu kita harus berlatih dan berlatih,” katanya.
Pada pertandingan lain, tim putri Jakarta PGN Popsivo Polwan menundukkan Bandung Bank BJB Pakuan, 3-0 (25-23, 25-17, 25-18). Kedua tim yang juga telah memastikan diri lolos ke babak empat besar itu memanfaatkan laga di Solo untuk mematangkan strategi dan mengukur kekuatan tim yang akan tampil di final four.
”Pertandingan ini lebih untuk menjajaki kekuatan tim kami sendiri sekaligus juga mengukur lawan,” kata Pelatih Bandung Bank BJB Pakuan Teddy Hidayat.
”Bank BJB Pakuan pada set pertama dan kedua tampil bagus, tetapi set ketiga turun performanya, mungkin mau fokus ke babak empat besar,” ujar Pelatih PGN Popsivo Polwan Chamnan Dokmai.
Dokmai memanfaatkan laga itu untuk menerapkan sejumlah strategi dan formula baru. Dia juga banyak memberikan kesempatan pemain-pemain muda tampil.
”Semua tim yang masuk empat besar bagus, kuncinya nanti bagaimana menjaga performa tim tetap stabil agar tidak naik turun saat pertandingan,” ujar pelatih asal Thailand itu. (RWN)