Masa Depan ”The Reds”
Liverpool mengejar kebangkitan saat bertamu ke Wolverhampton di Piala FA, Selasa dini hari WIB. Laga itu bakal muskil bagi ”The Reds” karena harus berotasi demi masa depan.
WOLVERHAMPTON, minggu Untuk kedua kali dalam sepekan, Liverpool FC kembali mengalami ujian berat. Mereka akan bertandang ke Wolverhampton Wanderers, tim ”pembunuh raksasa”, di babak ketiga Piala FA, Selasa (8/1/2019) dini hari WIB.
”The Reds” tidak lagi punya waktu meratapi kekalahan 1-2 dari Manchester City, akhir pekan lalu, di Liga Inggris. Duel kontra tim berjuluk ”Wolves” alias ”Serigala” ini tidak kalah penting dalam upaya Liverpool memburu trofi pertama di era Manajer Juergen Klopp.
Nyaris 3,5 tahun Klopp bergabung dengan The Reds. Namun, sejauh ini, tidak satu pun trofi yang diraih. Padahal, saat pertama kali diperkenalkan sebagai Manajer Liverpool, Oktober 2015, Klopp optimistis akan meraih trofi juara.
”Jika saya tetap berada di sini selama empat tahun, saya cukup percaya diri kami bisa meraih setidaknya satu trofi juara,” ujarnya seperti dikutip The Independent pada 2015.
Sejauh ini, Klopp hanya bisa nyaris membawa The Reds juara, yaitu di Piala Liga Inggris dan Liga Europa pada 2016, serta Liga Champions 2018. The Reds bertubi-tubi kalah di ketiga final turnamen tersebut.
Banyak pihak memberi saran Klopp agar tidak muluk-muluk mengejar trofi bergengsi. Piala FA, misalnya, bisa menjadi trofi realistis yang dikejar. Trofi turnamen sepak bola tertua di Inggris itu telah berkali-kali menjadi penyelamat karier Arsene Wenger, eks Manajer Arsenal.
Masalahnya, Klopp bukanlah Wenger, pengoleksi trofi Piala FA terbanyak, yaitu tujuh kali. Klopp tidak pernah melihat Piala FA sebagai prioritas buruan. Padahal, selain Wenger, eks Manajer Chelsea Antonio Conte juga pernah memandang Piala FA sebagai target utamanya, yaitu pada musim lalu.
Maka itu, tidaklah heran jika kiprah Liverpool di tiga musim terakhir sangat mengecewakan. Mereka tidak pernah melangkah lebih jauh dari putaran keempat Piala FA di era Klopp.
Ironisnya pula, mereka selalu disingkirkan tim-tim semenjana. Musim lalu, misalnya, The Reds disingkirkan West Bromwich Albion di Anfield. Setahun sebelumnya, Wolves yang menjadi batu sandungan mereka.
Kini lebih kuat
Takdir kini mempertemukan kembali The Reds dengan Wolves. Berbeda dengan dua musim lalu, ketika menang 2-1 di Anfield pada babak keempat Piala FA, Wolves kini lebih kuat. Mereka bukan lagi tim kasta kedua, melainkan penghuni Liga Primer seperti Liverpool.
Di lain pihak, The Reds juga menjadi jauh lebih kuat dengan hadirnya sejumlah pemain, seperti bek Virgil van Dijk, kiper Alisson Becker, dan gelandang Fabinho. Namun, karena tidak pernah melihatnya sebagai prioritas target, Klopp jarang menurunkan tim utamanya di Piala FA.
Seperti diberitakan situs Liverpool FC, Klopp bakal melakukan rotasi besar-besaran di laga kontra Wolves. Ia menilai sejumlah pemain utama, seperti Alisson, Van Dijk, dan bek sayap Andy Robertson, perlu disimpan sejenak setelah melewati 11 laga dalam kurun enam pekan yang sangat melelahkan.
Namun, Klopp tidak ingin mengecilkan arti penting Piala FA. Baginya, turnamen itu menjadi kesempatan emas bagi para pemain yang selama ini jarang bermain, termasuk para jebolan akademi tim. Baginya, Piala FA adalah panggung bagi para pemain masa depan The Reds.
Sejumlah pemain muda anggota tim Liverpool U-23 yang kemungkinan tampil antara lain Curtis Jones dan Rafael Camacho. Keduanya belum sekali pun membela tim senior.
”Curtis adalah contoh bagus. Dia pemain fantastis yang datang sejak Februari tahun lalu. Camacho juga sama. Hal brilian memiliki mereka. Sepenuhnya tanggung jawab saya jika salah satu dari mereka tampil besok,” ujar Klopp dikutip Sky Sports.
Para pemain pelapis di Liverpool, seperti Simon Mignolet dan Alberto Moreno, bakal diteror striker andalan Wolves, Diogo Jota, yang baru pulih dari cedera. Wolves juga memiliki penyerang menakutkan lainnya, yaitu Raul Jimenez, yang mengemas enam gol di Liga Inggris.
Nuno Espirito Santo, Manajer Wolverhampton, ingin menjaga rekor positif atas The Reds. Mereka empat kali menang dari enam duel sebelumnya kontra Liverpool di Piala FA. ”Kita tahu mereka tim fantastis. Laga ini bakal sulit. Untuk itu, kami mempersiapkan dengan baik,” ujarnya kepada BBC. (JON)