Empat Staf Meninggal, Kemenpora Segera Lakukan Rotasi
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Pemuda dan Olahraga akan segera melakukan rotasi pegawai guna mengisi kekosongan posisi akibat empat orang staf menjadi korban meninggal bencana tsunami Selat Sunda. Keempat korban itu adalah staf Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP-ITKON) yang sedang mengikuti gathering di Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018).
Kemenpora akan merotasi staf dari Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON), Jakarta Timur ke PP-ITKON guna mengisi kekosongan staf. Kebijakan itu diambil demi menjaga kinerja PP-ITKON tidak terganggu pasca terkena musibah tersebut.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (25/12), mengatakan, dari 55 orang peserta gathering PP-ITKON di Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Sabtu malam, lima orang menjadi korban meninggal karena diterjang tsunami. Empat di antaranya adalah ahli pijat pada PP-ITKON, yakni Umiyati (53), Beti Apridaningsih (51), Titik Kusriningsih (60), dan Helena Sri Daryarmi (68). Satu orang lagi adalah anak pejabat PP-ITKON Wahyudikoljo Anggono, yakni Rahmah Dina Salsabila (9). Korban meninggal telah dievakuasi dan dimakamkan.
”Yang terakhir ditemukan adalah jenazah Ibu Helena pada Senin pagi di kawasan Panimbang, dan jenazah almarhumah sudah dikebumikan di Tapos, Depok, pada Selasa pukul 11.00,” ujar Gatot.
Selain korban meninggal, 30 orang lain mengalami luka ringan hingga berat. Mereka masih di rawat di sejumlah lokasi, yakni 22 orang di RSON, Jakarta Timur; seorang di RS Omni Pulomas (Jakarta Timur); seorang di RS Ridwan Maureksa (Jakarta Timur); seorang di RS Carolus (Jakarta Pusat); dua orang di RS Drajat Prawiranegara (Serang); dua orang di RSUD Pandeglang; dan seorang di RSUD Balaraja (Tangerang). Sedangkan peserta lain sudah kembali ke rumah.
”Menanggapi peristiwa itu, kami akan melakukan BKO (Bawah Kendali Operasi) dari RSON ke PP-ITKON untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh empat staf ahli pijat yang wafat tersebut. SDM (sumber daya manusia) di RSON cukup berlimpah, sehingga bisa dialihkan ke PP-ITKON. Dengan itu, diharapkan kinerja PP-ITKON tidak akan terganggu. Namun, untuk sekarang, kami fokus dulu untuk pemulihan korban luka ringan hingga berat,” kata Gatot.
Bencana tsunami
Sebelumnya, sebanyak 55 orang rombongan PP-ITKON, terdiri dari pejabat, staf, mahasiswa magang, dan keluarga pejabat dan staf mengikuti kegiatan pelatihan di kawasan Pandeglang, selama 21-23 Desember 2018. Saat kejadian, mereka sedang melakukan gathering di Pantai Tanjung Lesung.
Menurut Kepala PP-ITKON Edi Nurinda, saat pembagian hadiah di tengah acara itu, tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam rombongan yang ada. Sebagian orang terkena ombak itu dan sebagian lain sempat berusaha menyelamatkan diri.
Kemenpora telah mengerahkan tim evakuasi yang berangkat dari Jakarta ke Pandeglang, Minggu pagi. Tim tersebut terdiri dari dokter, perawat, staf lain, hingga keluarga korban. Mereka bersama-sama mencari dan mendata peserta gathering yang menjadi korban musibah tersebut. Hingga saat ini, tim itu masih berada di lokasi kejadian.
”Sekarang, semua korban sudah terdata. Dipastikan lima orang meninggal, 30 orang luka ringan hingga berat yang masih dirawat, dan sisanya sudah kembali. Namun, tim evakuasi masih akan bekerja hingga dua hari ke depan. Tim masih berusaha mengevakuasi korban cidera dari sekitar Pandeglang ke Jakarta, serta melakukan inventarisasi kendaraan dan barang berharga lain yang terdampak musibah,” tutur Kepala Bagian Humas Kemenpora Agus Lesmana.