Mencuri Poin di Nomor Nonunggulan, Jaya Raya Jakarta Juara
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Klub Jaya Raya Jakarta kembali menunjukkan dominasinya sebagai klub tersukses di Tanah Air setelah tampil meyakinkan dan keluar sebagai juara pada Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis PBSI tiket.com 2018, seusai mengatasi perlawanan klub Mutiara Cardinal Bandung dengan skor 3-1 di partai puncak. Kunci kemenangan tim ini didapatkan setelah mampu mencuri satu kemenangan di nomor tunggal yang menjadi kekuatan andalan tim Mutiara Cardinal.
Manajer klub Jaya Raya Imelda Wiguna, seusai penutupan kejurnas, pada Sabtu (22/12/2018), di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengatakan, hasil yang diraih atletnya sangat membanggakan dan juga mengejutkan karena mampu meraih juara setelah menang dengan skor meyakinkan. Kemenangan itu tidak lepas dari perjuangan Krishna Adi Nugraha yang bertanding pada babak ketiga di nomor tunggal putra.
"Ini jadi momentum bagi kami untuk ke depan nanti fokus memperkuat atlet di nomor tunggal. Keunggulan kami selama ini hanya di nomor ganda," ujar juara dunia ganda campuran tahun 1980 bersama Christian Hadinata itu.
Pada nomor tunggal putra yang dipertandingkan pada babak ketiga, Jaya Raya mencuri poin dan unggul 2-1 melalui atlet nonpelatnas Krisnha Adi Nugraha. Ia mampu mengalahkan pemain pelatnas Firman Abdul Kholik dengan skor 23-25, 16-21.
Padahal, Firman diunggulkan menang dan berpeluang membawa timnya unggul setelah Gregoria Mariska Tunjung dari Mutiara Cardinal berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di pertandingan kedua. Pada pertandingan itu, Gregoria menang meyakinkan atas Sri Fatmawati dengan skor 22-20, 21-13.
Firman mengatakan, kekalahannya tidak lepas dari banyak kesalahan yang dilakukan sendiri akibat terburu-buru untuk mengakhiri pertandingan saat poinnya menjauh. Ia juga mengakui kalau Krisnha bermain lebih baik dan tetap tenang saat tertinggal.
"Saya sudah coba keluarkan semua kemampuan saya. Mungkin motivasi dari Krisnha lebih tinggi untuk bisa mengalahkan atlet pelatnas. Dan ini jadi pelajaran untuk saya benahi lagi di pelatnas nanti," katanya.
Krisnha menambahkan, sedari awal ia yakin mampu mengalahkan Firman karena pernah berlatih bersama saat masih di pelatnas dua tahun lalu. Ia juga memancing lawannya untuk tidak bermain cepat.
Dominasi atlet pelatnas
Meski mampu mencuri kemenangan di nomor tunggal, namun kekuatan utama tim Jaya Raya ada di nomor beregu. Di nomor ini, Jaya Raya berhasil menyapu bersih dua kemenangan dari ganda putra dan putri yang pemainnya berasal dari pemain pelatnas dan memiliki pengalaman bertanding lebih baik karena sebagian dari mereka merupakan atlet berperingkat dunia.
Adapun pada pertandingan pertama, klub Jaya Raya berhasil mencetak poin terlebih dahulu melalui pasangan ganda putra Angga Pratama/Muhamad Rian Ardianto. Pasangan atlet pelatnas itu mengalahkan Hardianto/Reinard Dhanriano dari Mutiara Cardinal dengan skor 11-21, 21-17, 21-16.
Pada laga keempat yang mempertandingkan nomor ganda putri, tim Jaya Raya yang diisi pasangan Apriyani Rahayu/Greysia Polii menang mudah atas pasangan Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah dengan skor 21-12, 21-8. Hasil itu mengantar Jaya Raya mengakhiri puasa gelar juara yang terakhir kali diraih tahun 2014.
Sementara itu, atlet tungga putri nomor satu di Tanah Air Gregoria mengatakan, meski gagal meraih gelar juara pertama, namun pencapaian Mutiara Cardinal termasuk membanggakan. Mereka melampau target awal, yaitu babak semifinal. Hasil yang diraih timnya melampaui ekspektasi karena mampu melaju hingga babak final untuk pertama kalinya dalam kejurnas usai menundukkan juara bertahan klub PB Djarum Kudus.
"Hasil hari ini lebih dari cukup, karena Jaya Raya sangat kuat di nomor beregu. Saya juga puas dengan performa saya hari ini karena bisa menang (tunggal putri)," ucapnya. (E13)