Cabor Porprov NTB Berkurang karena Tidak Ada Atlet
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Dari 385 cabang olahraga yang semula dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi Ke-10 Nusa Tenggara Barat berkurang menjadi 348 cabang. Pasalnya, di semua cabor yang dipertandingkan tidak ada atlet dengan berat badan tertentu sesuai ketentuan.
”Tidak tersedianya atlet di kelas tertentu itu menjadi evaluasi kami ke depan. Paling tidak atlet senior yang kini ada di sejumlah cabor memiliki pelapis untuk menggantikan atlet seniornya,” kata Husnanidiaty Nurdin, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, dalam jumpa pers, Sabtu (8/11/2018) sore, di Mataram, Lombok, sehubungan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB yang berlangsung pada 9-17 Desember 2018.
Menurut Wibowo, Ketua Bidang Pertandingan Porprov Ke-10 NTB, sebelum diputuskan mengikuti pertandingan cabang olahraga (cabor), para atlet mengikuti seleksi keabsahan atlet atau klarifikasi syarat administrasi, seperti akta kelahiran, KTP, ijazah, umur, dan berat badan. Dari klarifikasi, diketahui ada atlet yang mendaftar di cabor tertentu, tetapi tidak memenuhi batas usia.
Ada pula cabor yang ditetapkan untuk dipertandingkan ternyata tidak memenuhi syarat berat badan. Misalnya di cabor tinju tidak atlet yang memiliki berat badan untuk kelas berat, kemudian di cabor pencak silat kelas 85 kilogram tidak ada atlet yang memenuhi persyaratan berat badan.
Juga banyak pengurus daerah enggan menurunkan atletnya, seperti nomor sprint 100 meter dan 200 meter, karena diikuti atlet dengan prestasi dunia seperti Lalu Muhammad Zohri, peraih medali emas di Kejuaraan Atletik Dunia di Tampere, Finlandia. ”Akhirnya, karena tidak ada atletnya, kami kurangi cabor yang dipertandingkan,” ujar Wibowo.
Sebanyak 2.828 atlet akan bertanding di 28 cabor, melibatkan 394 wasit/juri, dan 856 ofisial. Pelaksanaan Porprov 2018 tampil berbeda yang dikemas dengan konsep sport tourism, kata Ketua Koni NTB Andy Hadianto. Pembukaannya dihelat di obyek wisata Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Minggu (9/12/2018).
Beberapa cabor yang dipertandingkan, seperti biliar, bridge, dan taekwondo, berlangsung di mal dan hotel berbintang sehingga tamu hotel dan pengunjung bisa menyaksikan pertandingan. Porprov ini juga sebagai wujud dukungan Program NTB Bangkit, terutama pelaku usaha hotel yang melorot tingkat hunian akibat gempa beruntun melanda Lombok-Sumbawa Juli-Agustus lalu.
”Sekarang ini kamar penuh. Tingkat hunian 100 persen selama porprov berlangsung,” kata Andy.
Porprov kali ini serasa event kelas Asia dengan hadirnya atlet-atlet terbaik NTB dari cabor atletik, BMX, voli pantai, karat, taekwondo, muay thai, yang membela kabupaten-kota asal masing-masing.
Zohri yang akan membela Kabupaten Lombok Utara dan Fadlin atlet pelatnas yang membela Kabupaten Bima. Keduanya menjadi andalan Indonesia di cabor estafet 4 x 100 meter.