JAKARTA, KOMPAS--Tim bola voli putra Surabaya Bhayangkara Samator dan putri Jakarta PGN Popsivo Polwan menjanjikan penampilan prima pada Proliga 2019 yang seri pertamanya berlangsung di GOR Among Raga, Yogyakarta, 7-9 Desember 2018. Sejumlah pemain terbaik direkrut untuk memuluskan jalan mereka menyabet gelar juara.
Samator merupakan juara bertahan sekaligus tim tersukses dalam sejarah Proliga dengan koleksi enam gelar juara. Adapun prestasi putri Popsivo juga tak kalah mentereng. Mereka sukses meraih 2 gelar juara.
Dihubungi melalui telepon dari Jakarta usai peluncuran tim, Rabu (5/12/2018), Manajer Surabaya Bhayangkara Samator Hadi Sampurno, mengatakan, tim putra harus bisa mempertahankan gelar juara. Dengan materi pemain yang dimiliki, ia yakin Samator mampu mengungguli lima tim pesaing lain.
Pada laga pertama di Yogyakarta, Samator akan menghadapi Palembang Bank SumselBabel. Laga itu merupakan ulangan final Proliga 2018 yang dimenangi Samator. Saat itu, Samator menang atas Bank SumselBabel, 3-1 (25-22, 25-16, 23-25, 30-28).
Pelatih Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono mengatakan, tak mau gegabah menentukan siapa lawan terkuat pada kompetisi ini. Menurut dia, pada pertandingan pertama baru akan terlihat tim mana yang memiliki skuad padu dan kans juara yang lebih besar.
Samator pada Proliga 2019 tetap diperkuat lima pemain timnas yaitu Mahfud Nurcahyadi, Syamsul Kohar, Rendi Febriant Tamamilang, Nizar Julfikar, dan Rivan Nurmulki. Selain itu mereka juga merekrut dua pemain asal Kuba, spiker Reidel Alfonso Gonzales Toiran dan setter Yosvani Gonzales Nicolas.
”Saya bilang ke pemain, tak usah berpikir soal juara karena target sesungguhnya adalah memenangi setiap laga,” ujar Ibarsjah. Ia meyakini jalan Samator sebagai juara bertahan akan lebih terjal dengan munculnya dua tim debutan, Jakarta Garuda dan Sidoarjo Aneka Gas Industri.
Samator sudah menyiapkan diri secara intensif sebulan terakhir. Namun, Toiran yang dikontrak untuk menggantikan Juan Andreas Leon (Kuba) baru bergabung latihan bersama sepekan lalu. Karena itu, Ibarsjah mengakui belum bisa mengukur performa Toiran sesungguhnya. ”Saat dia tampil pada hari pertama pertandingan, saya baru bisa menilainya,” katanya.
Rindu juara
Gelar juara Proliga terakhir diraih Popsivo pada 2013. Hal itu membuat mereka sangat berambisi meraih kembali kejayaan itu. Seperti Samator, Popsivo juga diperkuat lima pemain timnas Asian Games 2018, yaitu Aprilia Manganang, Amalia Fajrina Nabila, Berllian Marsheilla, Arsela Nuari Purnama, dan Wilda SN Sugandi. Mereka juga diperkuat dua pemain asing, yaitu spiker Yeliz Basa (Turki) dan setter Pornpun Guedpard (Thailand).
Komposisi pemain itu membuat mereka menjadi salah satu tim yang ditakuti pada Proliga 2019. Mereka dijagokan lolos ke final untuk bertemu juara bertahan Jakarta Pertamina Energi. Langkah mereka diawali dengan bertemu Jakarta Elektrik PLN, Sabtu (8/12).
Namun, Asisten Manajer Popsivo Ernita Pongki mengatakan, tak mau terlalu percaya diri dengan materi pemain yang dimiliki. ”Kami belum tahu kekuatan lawan sebenarnya, jadi lebih baik berkonsentrasi pada laga pertama,” ujarnya.
Saat ditemui pekan lalu di Padepokan Bola Voli Jenderal Polisi Kunarto, Pelatih Popsivo Polwan, Chamnan Dokmai, mengatakan, karakter permainan Popsivo saat ini mirip dengan Timnas Asian Games 2018. Agar nasib sial Timnas yang pulang tanpa gelar tak terulang pada Popsivo, ia bekerja keras melatih pemainnya agar tak sekedar mengandalkan pukulan keras, tetapi juga harus dapat bergerak cepat dan pandai membaca kelemahan lawan. (PANDU WIYOGA)