PALEMBANG, KOMPAS - Sriwijaya FC masih menjaga asa bertahan di kompetisi Liga 1 setelah lepas dari zona degradasi menyusul kemenangan 3-1 atas Mitra Kukar FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Jumat (30/11/2018). Padunya permainan tim di babak kedua menjadi kunci kemenangan Sriwijaya kali ini. Di pertandingan pamungkas melawan Arema FC, pada 7 Desember, Sriwijaya FC bertekad tampil habis-habisan untuk memetik tiga poin.
Sriwijaya sementara berada di posisi ke-15 dengan 39 poin dari 33 laga. Mereka unggul tiga poin dari penghuni zona degradasi, Perseru Serui di posisi ke-16, dan PS TIRA di peringkat ke-17. Di dasar klasemen ada PSMS Medan dengan 34 poin dari 31 laga. Sedangkan Mitra Kukar kini tertahan di peringkat ke-14 dengan 39 poin dari 33 laga.
Posisi Laskar Wong Kito belum aman, karena Perseru masih menyisakan dua laga, dan PS TIRA masih memiliki tiga laga untuk dijalani. Sriwijaya masih perlu memetik tiga poin di laga terakhirnya, pekan depan, untuk memastikan tetap bertahan di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.
Pelatih Sriwijaya FC, Angel Alfredo Vera menuturkan, semua pemainnya telah bermain baik pada pertandingan kali ini. Saat ini, dirinya akan fokus untuk pertandingan selanjutnya melawan Arema. “Saya berharap, pemain bisa bermain baik seperti saat ini,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Striker Sriwijaya Alberto "Beto" Goncalves mengapresiasi permainan rekan-rekannya di lapangan. Dirinya yakin, Sriwijaya FC bisa menang pada pertandingan pamungkas bila bisa menjaga performanya seperti saat ini. Apalagi, nantinya Arema bermain tanpa penonton.
Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan mengatakan, di babak pertama, permainan berjalan lebih imbang. Kedua tim tidak bermain terlalu ngotot. Namun, pada babak kedua, skema permainan Sriwijaya berubah signifikan.
Sriwijaya FC melakukan rotasi pemain yang baik dan bermain lebih cepat dibanding di babak pertama. Hal ini membuat kebocoran di lini belakang timnya.
Rahmad mengatakan, pada pertandingan kali ini, fokusnya adalah bermain baik untuk mendapatkan poin. Faktanya hasil tidak memuaskan. “Sekarang pertandingan sudah selesai, waktunya bersiap untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Rahmad. Pada laga terakhir, Mitra Kukar akan berhadapan dengan Persija Jakarta, salah satukandidat juara musim ini.
Rahmad mengatakan, kedua tim memiliki kepentingan yang sama. Persija ingin juara, sedangkan Mitra Kukar ingin lolos dari degradasi. Yang terpenting sekarang adalah memotivasi pemain untuk bermin lebih nyaman tanpa beban. “Perjuangan tidak berakhir sampai pertandingan terakhir selesai,” kata Rahmad.
Agresif
Laga Sriwijaya kontra Mitra Kukar berlangsung agresif sejak sejak awal. Dua tim papan bawah itu berjuang keras untuk meraih kemenangan guna terhindar dari zona degradasi. Khusus untuk Sriwijaya FC, tiga poin menjadi harga mati karena pertandingan kali ini adalah pertandingan terakhir di kandang.
Dengan ambisi tersebut, tidak heran pasukan Sriwijaya terus melakukan serangan bertubi-tubi ke area pertahanan Mitra Kukar sejak menit awal. Umpan-umpan panjang dilancarkan untuk menembus pertahanan Mitra Kukar yang kini dilatih Rahmad Darmawan, mantan pelatih Sriwijaya.
Alberto Goncalves yang menjadi ujung tombak serangan sempat beberapa kali merepotkan lini belakang lawan. Tiga pemain depan, Muhamad Nur Iskandar, Manucher Jalilov, dan Muhammad Hambali menyokong Beto dari lini kedua.
Skema serangan itu akhirnya membuahkan hasil setelah menit ke-21. Esteban Gabriel Vizcarra berhasil memanfaatkan umpan dari Hambali dan menempatkan tendangan keras ke sisi kanan gawang Mitra Kukar yang dikawal kiper FC Geri Martin. Skor 1-0 untuk Sriwijaya FC.
Tidak ingin pulang dengan tangan hampa, Mitra Kukar berupaya untuk membalas. Serangan dari sayap kanan dengan mengandalkan kecepatan geladang sayapnya, Dedi Hartono terkadang mampu menembus pertahanan walau tidak bisa dikonversi menjadi gol.
Namun, keberuntungan itu datang saat Mitra Kukar mendapatkan kesempatan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Septian David Maulana. Umpan matangnya disambar oleh bek berpostur tinggi, Mauricio Aparecido Maciel. Sundulan tersebut tidak dapat ditepis oleh kipper Sriwijaya, Teja Paku Alam. Skor berubah 1-1, sampai babak pertama berakhir.
Setelah jeda turun minum, Sriwijaya kembali melancarkan serangan. Kesempatan itu datang dua menit setelah turun minum, pemain belakang Mitra Kukar melakukan kesalahan fatal karena bola lepas dari kakinya. Bola liar tersebut direbut oleh Beto yang membawa bola ke depan gawang dan melepaskan tendangan keras ke kanan gawang Mitra Kukar yang hasilnya berbuah gol.
Mitra Kukar bukan tanpa perlawanan, pada menit ke-64 Septian David Maulana mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan, nanun tendangannya ditepis oleh Teja Paku Alam. Menit ke-67, dua kali Vizcarra mendapatkan kesempatan matang setelah tiga pemain Sriwijaya tinggal berhadapan dengan satu pemain belakang Mitra Kukar. Namun, saat hendak menembak, bola berhasil dihalau dan keluar dari lapangan pertandingan.
Pada menit ke-77 Jalilov melengkapi kemenangan Sriwijaya FC dengan mencetak gol melalui sundulan, memanfaatkan umpan matang dari kapten tim Yu Hyun-koo. Skor 3-1 bertahan sampai akhir pertandingan. Kemenangan ini sementara menjauhkan Sriwijaya FC dari zona degradasi.