Satya Wacana Salatiga mengawali IBL musim ini dengan kemenangan atas Hangtuah. Namun, Satya Wacana juga masih mencari formula untuk mengatasi ketiadaan big man.
SEMARANG, KOMPAS Satya Wacana Salatiga masih mencari formula permainan yang tepat untuk mewujudkan ambisi lolos ke babak play off Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2018-2019. Ketiadaan big man atau pemain bertubuh bongsor dengan kemampuan bertahan baik menjadi titik lemah satu-satunya wakil Jawa Tengah tersebut.
Pada laga seri perdana IBL di GOR Sahabat, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/11/2018), Satya Wacana mampu menaklukkan semifinalis IBL musim lalu, Hangtuah, 81-78. Hanya saja, tim besutan Efri Meldi itu kerap keteteran dengan permainan lawan yang mengandalkan pemain setinggi 2,09 meter asal Amerika Serikat, Jarad Scott.
Pada awal laga, Satya Wacana yang dimotori pemain asing Jaquil Gibbs bermain cepat. Mereka unggul cukup jauh pada kuarter pertama, 26-18, dengan Gibbs menyumbang 10 poin. Permainan cepat, diselingi lemparan tiga angka pada kuarter kedua, membawa mereka unggul 44-31.
Perlawanan sengit dihadirkan Hangtuah pada kuarter ketiga. Permainan di bawah ring dari Scott nyaris tak terbendung hingga mendulang 11 poin. Scott juga berhasil memancing pemain Satya Wacana untuk melakukan penjagaan ganda terhadapnya sehingga memungkinkan Stevan Wilfredo Neno dan Gary Jacobs mencetak tiga angka. Pada kuarter ini, Satya Wacana hanya unggul 58-51.
Pada kuarter terakhir, Scott terlihat begitu perkasa di area bersyarat lawan meski dijaga dua pemain Satya Wacana yang berpostur tinggi, Whitaker dan Bryan Adhi Praditya. Pada kuarter ini, Scott mencetak 13 angka sehingga secara keseluruhan menjadi pencetak poin terbanyak dengan 37 angka. Namun, torehan itu belum mampu membawa Hangtuah menyusul perolehan angka lawan. Laga pun berakhir dengan kemenangan tipis Satya wacana, 81-78.
”Ketiadaan big man dengan postur kokoh dan pertahanan baik memang jadi kelemahan kami. Bukan berarti saya tidak puas dengan komposisi pemain yang ada, tetapi semua bisa melihat titik lemah kami memang ada di situ,” ujar Efri Meldi seusai laga.
Awalnya, Efri berharap peran big man diambil Hengky Lakay. Cederanya Hengky saat laga uji coba pramusim membuat skenarionya meleset.
Sementara itu, Pelatih Hangtuah Andika Supriadi Saputra mengakui, pemainnya masih beradaptasi dengan dua pemain asing baru, yakni Gary Jacobs dan Jarad Scott. Selain itu, setelah hengkangnya Kelly Purwanto ke Bogor Siliwangi belum ada pemain senior lokal yang bisa membimbing permainan anak asuhnya di lapangan.
Pada laga lainnya, Bima Perkasa Yogyakarta menang atas Bogor Siliwangi, 67-52. Penyerang asing David Atkinson menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Bima Perkasa dengan 18 poin dan 11 rebound. Sementara di kubu Bogor Siliwangi, center asing Michael Vigilance Jr mencetak poin terbanyak dengan 19 poin dan 15 rebound.
Pada laga terakhir, NSH Jakarta mengalahkan Prawira Bandung, 90-83. Kemenangan NSH cukup dramatis karena hingga kuarter ketiga, tim tersebut masih tertinggal 58-60. Kondisi itu tidak lepas dari permainan cemerlang point guard asing Dashaun Wiggins yang pada kuarter keempat mencetak 14 poin. Dia mengukir triple-double dengan menyumbang 24 poin, 14 rebound, dan 10 asis.
Piala Srikandi
Dari laga lanjutan kompetisi bola basket putri Piala Srikandi di GOR Merpati, Denpasar, Bali, kemarin, GMC Cirebon meraih kemenangan tipis, 53-51, atas Sahabat Semarang. GMC Cirebon yang kini ditangani pelatih asal Korea Selatan, Tae Hi-han, pada laga sebelumnya juga menang atas Tenaga Baru Pontianak, 66-63. (GRE/NIC)