Kyle Lowry Pimpin Raptors Jaga Keunggulan di Wilayah Timur
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
Bisa jadi benar kata-kata Gregg Popovich, sang pelatih gaek NBA yang kini juga mendapat tugas mempersiapkan The Dream Team, tim nasional basket Amerika Serikat, untuk ke Olimpiade 2020 Tokyo nanti. Beberapa waktu lalu Popovich sempat melemparkan pendapatnya kalau small forward Kawhi Leonard, mantan pemainnya di San Antonio Spurs yang pindah dalam pertukaran ke Toronto Raptors, bukan merupakan pemain yang memiliki kepemimpinan. Sekalipun Leonard sempat menjadi pemain terbaik (MVP) final NBA 2014 ketika Spurs meraih gelar kelimanya di bawah penanganan Popovich.
Ucapan Popovich memang terlihat. Ketika memasuki pertandingan ke-22 Toronto Raptors di awal musim NBA 2018-2019, tim asal Toronto, Ontario, Kanada, ini masih tetap dikemudikan Kyle Lowry, point guard pilihan ke-24 Memphies Grizzlies dari NBA Draft 2006. Dia bermain untuk Raptors sejak musim 2012.
Dominasi permainan Lowry dalam mengatur serangan terlihat ketika Raptors bermain di kandang Memphis Grizzlies di FedExForum, Memphis, Tennessee, Selasa (27/11/2018) malam waktu Amerika Serikat. Raptors menang dengan skor 122-114.
Padahal, sejak kuarter pertama, Marc Gasol dan kawan-kawannya justru sudah lebih dulu memimpin dengan skor 32-32. Begitu juga usai dua kuarter pertama, 71-59, di mana Gasol cs menunjukkan dominasi mereka hingga akhir kuarter ketiga, 97-93.
”Kami telah melakukan evaluasi secara menyeluruh usai dua kuarter pertama akibat kami tidak melakukan apa yang seharusnya kami lakukan. Setelah itu kami keluar dan dapat bermain lebih baik,” ujar sang arsitek Raptors, Nick Nurse, seperti dikutip espn.com dan AP setelah pertandingan.
Kemudian di kuarter terakhir, Lowry menjadi pengatur serangan untuk membuka jalan bagi Kahwi Leonard, Fred VanVleet, Pascal Siakam, Delon Wright, dan OG Anunoby menyumbangkan poinnya.
Sekalipun tetap Lowry yang mencetak poin terbanyak dengan 24 angka, 6 asis, dan 2 rebound. Pelatih Raptors Nick Nurse bisa lebih lega mengingat semua pemain starternya mencetak poin di atas dua angka.
Tentunya termasuk Leonard menambahkan double double, 17 poin, 10 rebound, 5 asis, 2 steal, dan 1 kali blok. Diikuti Serge Ibaka dengan 16 angka, 3 rebound, 2 asis, dan sekali blok. Danny Green dengan 14 angka, 4 rebound, dan 1 blok. Serta Siakam yang membuat 10 angka, 6 rebound, 4 asis, dan sekali blok.
Belum lagi dari bangku cadangan, di mana dari 41 poin yang disumbangkan 5 pemain cadangannya, VanVleet menjadi pencetak angka terbanyak setelah membuat 18 poin, 3 asis, 3 steal, dan 2 kali rebound dari 22 menit penampilannya.
”Saya tahu kalau saya belum bisa melakukan tembakan dengan baik. Itu bukan rahasia lagi. Jadi untuk bisa melakukan tembakan yang sesuai sungguh menyenangkan,” tutur VanVleet.
Sekalipun ada 4 dari starting five Grizzlies yang mampu mencetak poin lebih dari dua angka, tetapi tidak satu pun dari 9 pemain yang diturunkan JB Bickerstaff yang membuat double double.
”Mereka memberikan banyak tekanan kepada kami. Itulah gaya permainan mereka untuk meraih kemenangan,” tutur Bickerstaff mengomentari kekalahan tim asuhannya yang ke-8 atau ketiga kalinya di FedExForum.
Gasol, center asal Spanyol yang juga adik dari Paul Gasol, center San Antonio Spurs, membuat 27 poin, 4 rebound, 4 asis, 2 steal, dan 2 kali blok. Kemudian ada Mike Conley dengan 20 poin, 6 asis 5 rebound, 3 steal, dan 2 kali blok. Ditambah 13 poin dari Kyle Anderson dan 12 angka dari Garrett Temple.
Sementara tiga pemain cadangan Grizzlies juga menyumbangkan poin di atas dua angka. Masing-masing 13 angka dari JaMychal Green serta 10 poin dari Omri Casspi, power forward dari Israel yang menjadi pilihan ke-23 Sacramento Kings dari NBA Draft 2009 serta Shelvin Mack.
Tentu kemenangan atas Grizzlies ini bakal menjadi modal untuk memastikan kepemimpin Toronto Raptors di Wilayah Timur. Karena Kamis (29/11) malam ini waktu AS, Kyle Lowry dan kawan-kawan sudah harus kembali menghadapi Golden State Warriors yang saat ini masih menjaga posisi nomor 2 Wilayah Barat.
Sekalipun kalah dari Raptors, tetapi Memphis Grizzlies masih tetap mencatat rekor kemenangan sebanyak 12 kali yang tentu secara tidak langsung memperlihatkan kekuatan Marc Gasol cs yang akan bertolak ke Brooklyn, Jumat (30/11/2018), untuk menghadapi tuan rumah Nets.