JAKARTA, KOMPAS –Keberhasilan tim putra Singapore AC Aceh lolos ke Livoli Divisi Utama menjadi bukti bahwa tim bola voli daerah mampu bersaing di tengah dominasi tim asal pulau Jawa. Meski pada final turnamen bola voli Livoli Divisi Satu mereka harus mengakui ketangguhan tim putra TNI Al 0-3 (17-25, 23-25, 12-15) di GOR Dimyati, Tangerang (18/11/2018).
Tak terlihat kesedihan di raut wajah pemain dan pelatih tim Singapore VC usai gagal di final. Kepala mereka tetap tegak, rasa bangga tak disembunyikan
Pelatih Singapore VC Julhani Sianipar mengatakan, kekalahan atas tim kuat TNI AL tidak melunturkan perjuangan keras yang mereka lalui sepanjang turnamen. Ia mengaku puas dengan pencapaian timnya masuk ke Divisi Utama, meski kalah di final. ”Ini pembuktian Singapore VC di ajang kompetisi. Keberhasilan kami lolos akan membuka mata, tim di luar pulau Jawa bisa memperlihatkan potensi besar serta prestasi,” kata Julhani.
Pemain kunci Singapore VC Dandi AL Hafid mengaku senang timnya dapat menembus Livoli Divisi Utama. Namun, ia bersama rekan setimnya tidak mau berpuas diri. Singapore VC akan membuktikan mereka mampu bersaing di Divisi Utama.
Pelatih TNI AL Alex Bonapea juga memberi hormat atas pencapaian Singapore VC. ”Mereka adalah tim kuat, terbukti pada set kedua kami sempat kewalahan, poin sangat ketat,” kata Alex
Secara khusus Alex memuji penampilan Dandi yang mampu memberi dimensi pada Singapore VC. Banyak poin yang disumbangkan Dandi untuk timnya baik saat melawan TNI AL atau tim lawan lainnya melalui servis lompat keras dan dan smes mematikan. Alex pun mengakui para pemain Singapore VC memiliki mental bertanding yang bagus dan tetap fokus meski beberapa kali anak asuhnya melepaskan selebrasi provokatif.
Spiker TNI AL, I Putu Randu Wahyu mengatakan, kemenangan timnya adalah bukti mereka mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Randu juga ingin membuktikan dirinya belum habis. “Saya masih ada dan belum tenggelam. Saya siap bersaing di timnas dan akan terus berjuang untuk bola voli Indoensia,” kata Randu.
Di bagian putri, Vita Solo berhasil keluar sebagai juara Livoli Divisi Satu setelah menang tipis atas Kharisma Bandung 3-2 (17-25, 25-18, 18-25, 25-20, 15-12). Pelatih Kepala Vita Solo Agus Suyanto mengatakan, pertandingan melawan Kharisma memberikan beban untuk timnya. Ia mengakui lawan bermain cukup bagus dan merepotkan pertahanan Vita Solo.
"Untungnya, anak-anak bisa mengatasi keadaan dan memenangi pertandingan," kata Agus.
Sementara pelatih Kharisma Agus Irawan mengeluhkan kondisi timnya yang pincang akibat pemain cedera dan sakit. Libero Kharisma, Widiana cedera dan sempat dilarikan ke rumah sakit karena membentur dinding di lapangan saat tanding lawan Vini Vidi Vici. Setter kedua Annisa Siti Rahmawati juga absen karena sakit typhus.
"Hal itu membuat saya bingung merotasi pemain, karena setter kami hanya satu," ucap Agus usai pertandingan. Namun, Agus mengatakan, timnya bisa mengimbangi dengan bermain lima set.
Tim putra dan putri Mabes TNI meraih posisi ketiga setelah masing-masing menang atas Mars Probolinggo dan Jenggolo Sidoarjo. Musim depan, Vita dan Kharisma akan mengantikan Petrokimia Gresik dan Alko Bandung yang terdegradasi. Adapun putra TNI AL dan Singapore VC mengantikan Surya Muda dan Bina Cijawura Bogor.
Juara pertama putra dan putri masing-masing mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp 20 juta beserta piala. Adapun juara kedua, ketiga, dan keempat masing-masing mendapat uang pembinaan sebesar Rp 12,5 juta, Rp 10 juta, dan Rp 7,5 juta. (Aguido Adri)