JAKARTA, KOMPAS – Setelah debut di Asian Games 2018, cabang kurash akan kembali dipertandingkan di SEA Games Manila 2019. Dengan perolehan satu medali perunggu di Asian Games, Pengurus Besar Kurash Indonesia meyakini dapat kembali mengirimkan perwakilan ke Manila.
Di Asian Games, kurash tanpa diduga mampu menyumbang medali untuk kontingen Indonesia. Dengan persiapan sangat terbatas dan baru pertama kali bertanding di multicabang, Indonesia meraih perunggu lewat Khasani Najmu Shifa di kelas -63 kilogram putri.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Kurash Indonesia (PBKI) Lukman Husain mengatakan, pihaknya akan mengirimkan wakil untuk bertanding di SEA Games. “Berdasarkan kebijakan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga saat itu cabang peraih medali di Asian Games akan diikutkan dalam SEA Games,” katanya saat dihubungi Senin (12/11/2018).
Walaupun baru aktif satu tahun, kurash cukup menjanjikan. Selain sudah meraih satu perunggu di tingkat Asia, Indonesia memiliki banyak bibit atlet berbakat. Adapun atlet kurash mayoritas diambil dari atlet judo.
Dengan pertimbangan itu, kurash berpeluang besar berprestasi di Manila. Sebab, olahraga ini masih belum populer di Asia Tenggara. Kekuatan yang patut diwaspadai hanya tuan rumah Filipina, Thailand, dan Vietnam. Dari tiga negara itu, hanya Vietnam yang meraih medali dengan satu perunggu di Asian Games.
Untuk memulai persiapan awal, PBKI akan segera menggelar seleksi nasional pada Januari 2019. “Kami akan prioritaskan atlet pelatnas lalu. Tetapi harus tetap seleksi untuk menjadi parameter sebelum pelatnas dimulai lagi,” tutur Lukman.
Atlet nasional kurash kelas -90 kilogram putra Putu Wiradamungga Adesta optimistis dapat berprestasi di SEA Games. Karena itu, sejak pelatnas diliburkan sementara, ia berlatih mandiri untuk menjaga kondisi fisiknya.
“Kalau dari pengamatan, peluang di kurash lebih besar daripada di judo. Untuk itu kemungkinan saya tetap di kurash,” kata mantan atlet judo yang pernah tampil di Olimpiade London 2012 itu.
Dari cabang layar, Pengurus Besar Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PB Porlasi) tetap yakin Indonesia akan tampil di SEA Games. Meski gagal berprestasi di Asian Games, mereka membutuhkan keikutsertaan dalam multicabang untuk meneruskan pembinaan atlet.
“Tentunya ini layak dipertandingkan. Karena layar ini cabang Olimpiade. Kalau tidak mengirim wakil karena kami tidak mendapat medali di Asian Games, alasannya sungguh dangkal. Karena cabang Olimpiade harus tetap jalan pembinaannya,” kata Sekretaris Jenderal PB Porlasi Othniel Mamahit.
Othniel menambahkan, pertarungan di Asia Tenggara akan jauh berbeda dengan di tingkat Asia. Mereka berpeluang menghasilkan medali karena tidak ada negara kuat layar seperti China dan Korea Selatan.
Total 56 cabang olahraga akan dipertandingkan di SEA Games 2019. Ini merupakan rekor terbanyak untuk jumlah cabang olahraga di penyelenggaraan multicabang olahraga se-Asia Tenggara.