Jebakan Timor-Leste
Timor-Leste tampil pada Piala AFF 2018 dengan barisan pemain muda yang kurang berpengalaman. Mereka juga menelan kekalahan 0-7 dari Thailand pada laga perdana. Namun, bukan berarti Indonesia bisa meremehkan mereka dalam laga kedua di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa ini.
JAKARTA, KOMPAS Tim nasional sepak bola Indonesia bakal menjalani laga wajib menang melawan Timor-Leste pada laga kedua Grup B Piala AFF 2018
di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, hari Selasa (13/11/2018) pukul 19.00. Skuad ”Garuda” harus waspada karena bisa saja terperangkap jebakan yang dipasang oleh Timor-Leste.
Tampil pada turnamen level Asia Tenggara kali ini, Timor-Leste menelan kekalahan pahit pada laga perdana, pekan lalu. Mereka dihajar Thailand, 0-7, di kandang. Timor-Leste sangat kesulitan menghadapi tim juara bertahan itu.
”Memang, kami sekarang memiliki banyak pemain muda dan tidak punya banyak pengalaman, tetapi mereka punya hasrat dan energi yang bagus,” kata Pelatih Timor-Leste Norio Tsukitate, Senin (12/11).
Pelatih asal Jepang itu membawa 23 pemain yang rata-rata masih berusia 20 tahun. Dua pemain tertua baru berusia 24 tahun, yaitu Silveiro da Resureicao da Silva Garcia dan Nidio Ricardo Ferreira Alves, yang pada laga perdana tidak dipasang sebagai pemain utama.
Sepintas, kekalahan Timor- Leste dari Thailand bisa membuat Indonesia sangat percaya diri bisa memenangi laga kedua nanti. Sebagai tim peringkat kedua pada Piala AFF 2016, Indonesia idealnya bisa meniru langkah Thailand.
Laga kontra Timor-Leste seolah juga menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mulai mengumpulkan poin dan jumlah gol. Pada laga pertama pekan lalu, Indonesia kalah 0-1 dari Singapura.
Jika tidak mendapat poin dari laga kontra Timor-Leste, langkah Indonesia untuk lolos fase grup akan semakin berat karena masih ada Thailand dan Filipina untuk dilawan.
Jumlah gol yang banyak, jika berhasil diperoleh dari laga kontra Timor-Leste, juga akan memudahkan Indonesia karena jumlah selisih gol akan dipakai untuk menentukan peringkat kedua tim yang memiliki poin sama pada akhir fase grup. Adapun hanya ada dua tim teratas dari setiap grup yang berhak lolos ke babak semifinal.
Namun, jika melihat pertemuan terakhir Indonesia saat melawan Timor-Leste di ajang SEA Games 2017 di Malaysia, Indonesia hanya bisa menang 1-0.
Indonesia yang saat itu masih dilatih Luis Milla kesulitan menghadapi permainan keras Timor-Leste yang mudah memancing emosi pemain.
Inilah jebakan yang bisa dihadapi oleh Indonesia. Timor-Leste bisa jadi tidak serapuh seperti yang terlihat, dan bisa membuat lawannya tertipu.
Pelatih Indonesia Bima Sakti, yang pada SEA Games 2017 masih menjadi asisten Milla, pun berulang kali meminta para pemainnya untuk tidak meremehkan Timor-Leste. ”Perlawanan Timor-Leste seperti di SEA Games 2017 bisa saja terjadi lagi,” ujar Bima.
Skuad Garuda pun harus tampil lebih sabar dan bisa memainkan umpan-umpan pendek lagi seperti yang sudah dibentuk Milla. Para pemain Indonesia juga diminta tidak mudah terpancing emosinya.
Permainan kasar yang berbuah kartu merah, seperti yang diperoleh Putu Gede Juni Antara, saat melawan Singapura diharapkan tidak terjadi lagi.
”Sewaktu lawan Singapura lalu, kami bermain tidak seperti biasanya. Saya yakin kami bisa bangkit pada laga nanti,” ujar bek Indonesia, Gavin Kwan Adsit. Pemain PS Barito Putera ini bertekad untuk mempertahankan gawang Indonesia agar tidak kebobolan satu gol pun.
Pada laga kontra Singapura, Gavin tampil sebagai pemain cadangan dan akan menggantikan posisi Putu Gede saat menjamu Timor-Leste nanti. ”Saya dan Putu sudah biasa saling menggantikan,” ujarnya.
Maksimalkan sayap
Meski wajib menang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang Timor-Leste, Bima Sakti tak ingin membuat para pemain merasa terbebani. ”Yang penting menemukan cara untuk mencetak gol.
Para pemain saya ingatkan untuk terus melakukan umpan terobosan dan variasi serangan di sektor sayap,” ujarnya.
Sektor sayap yang cepat merupakan keunggulan Indonesia. Gol tunggal ke gawang Timor-Leste pada SEA Games 2017 juga tercipta berkat umpan dari sektor sayap.
Bima juga akan merotasi beberapa pemain yang belum berlaga, terutama beberapa pemain senior, seperti Andik Vermansyah dan Bayu Pradana.
Namun, Tsukitate tetap memberi peringatan. ”Kami sangat siap dan saya akan membuat perubahan,” katanya. (DEN)