12 Seni Bela Diri Budo Hiasi 60 Tahun Hubungan Jepang Indonesia
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebagai rangkaian peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia, Delegasi Budokan Jepang berkunjung ke Jakarta dan mendemonstrasikan 12 seni bela diri budo, Minggu (11/11/2018). Demonstrasi bela diri ini diharapkan mampu mempererat persahabatan serta aktif dalam pertukaran atlet di bidang seni bela diri tradisional.
Sebanyak 74 atlet dan instruktur dari dua belas cabang seni bela diri budo mendemonstrasikan keahlian mereka di Gedung Basket Gelora Bung Karno, Jakarta. Duabelas bela diri tersebut dibagi dua aliran yaitu sembilan jenis budo modern yang terdiri atas judo, kendo, kyudo (memanah), sumo, karatedo, aikido, shorinji kempo, naginata, dan jukendo. Sementara tiga aliran budo kuno yaitu, tenshin shoden katori shinto-ryu kenjetsu, shinto muso-ryu jojyutsu, dan jujutsu.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishi mengatakan, tahun ini kedua negara merayakan 60 tahun hubungan persahabatan di bawah slogan “Kerja Bersama, Maju Bersama". Perhelatan Asian Games dan Para Games yang sukses dilaksanakan Indonesia menjadi momentum Jepang untuk semakin mempererat hubungan dengan Indonesia terutama dalam bidang olahraga.
“Atlet Indonesia sukses memperoleh banyak medali, khususnya di cabang pencak silat yang merupakan bela diri tradisional Indonesia. Jepang juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020, dan karate akan menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi. Dengan demikian, kami merasa bela diri tradisional Jepang akan lebih mendapat perhatian dari masyarakat dunia,” ujar Ishii.
Ia menambahkan, seni bela diri tradisional Jepang telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan telah membentuk banyak organisasi dan perhimpunan pengemar bela diri tradisional Jepang.
Terkait peringatan 60 tahun hubungan kedua negara, berbagai kegiatan masih dilaksanakan hingga akhir tahun. Ia mengharapkan, dengan berbagai acara tersebut, Jepang dan Indonesia dapat memperdalam dan mengembangkan persahabatan di antara generasi muda yang merupakan pengemban tanggung jawab hubungan kedua negara di masa depan.
Melalui kedatangan delegasi Budokan Jepang ke Indonesia, Ishii merasa yakin dapat turut berkontribusi bagi peningkatan minat serta pengertian masyarakat Indonesia terhadap seni bela diri dan Budaya Jepang.
“Kami juga berharap pertukaran diantara para atlet bela diri di antara kedua negara menjadi lebih giat dan aktif,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto yang mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, mengatakan, kegiatan ini sangat positif untuk hubungan Indonesia dan Jepang. Dia berharap momentum ini dapat dimanfaatkan komunitas bela diri di Indonesia untuk belajar dan memahami adiluhur dari nilai-nilai yang terkandung di seni bela diri Jepang, seperti jiwa kesatria.
Budo adalah warisan budaya Jepang yang berasal dari tradisi kuno Bushido, yang bermakna jalan hidup pendekar (bushi). Berlatih budo bermanfaat untuk menempa fisik dan mental, mengasah kepribadian, meningkatkan integritas moral, membina sikap yang menjujung tinggi kesantunan. Oleh karena itu, budo dianggap sebagai jalan untuk menyempurnakan diri sendiri. (Aguido Adri)