JAKARTA, RABU — Perjuangan karateka nasional Cokorda Istri Agung Sanistyarani akhirnya terhenti di babak perempat final Kejuaraan Dunia WKF 2018 di Wizink Center, Madrid, Spanyol, Rabu (7/11/2018) petang waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Langkah Cok dihentikan karateka Jepang, Yamda Sara, setelah kalah telak 0-4.
Jalan yang dilalui Cok untuk mencapai perempat final tidak mudah. Karateka asal Bali yang bertarung di kelas kumite -55 kilogram itu pada laga pertama mampu menundukkan Oliver Alison dari Selandia Baru dengan skor meyakinkan, 6-3. Namun, di laga kedua, Cok mendapat perlawanan sengit dari Efroni Roten (Israel). Cok memenangi laga dengan skor tipis, 2-1.
Pada pertarungan ketiga menghadapi Georgieva Jovana dari Macedonia, Cok yang kini berada di peringkat ke-16 dunia hanya bisa menang 1-0. Pertarungan sengit kembali terjadi saat berhadapan dengan Semanikova Viktoria asal Slovakia. Cok memenangi pertarungan dengan skor 5-4.
Cok yang menjadi satu-satunya karateka nasional yang bertahan hingga babak perempat final harus terhenti setelah takluk dari Yamda Sara. Dalam laga kemarin, tiga karateka ”Merah Putih” lainnya juga berguguran.
Karateka Srunita Sari Sukatendel yang bertarung di kelas kumite -50 kilogram, takluk dari Taleh Imane (Aljazair) pada pertarungan kedua. Sari yang merupakan karateka berperingkat ke-14 dunia itu takluk dengan skor 0-5. Pada laga sebelumnya, ia mampu mengalahkan Svilenova Kristina (Bulgaria) dengan skor 3-1.
Karateka Rifky Ardiansyah Arrosyid, pemegang medali emas -60 kg Asian Games 2018, pada laga kemarin juga terhenti setelah dikalahkan karateka Jepang, Sago naoto, dengan skor telak, 1-6. Sebelumnya, pada laga perdananya, Rifky mampu mengalahkan Douglas Brose dari Brasil dengan skor 2-1. Sementara karateka Sandi Firmansyah yang bertarung di kelas kumite -75 kg langsung kalah 0-3 dari Ken Nishimura (Jepang).
Pada Kejuaraan Dunia WKF 2018 ini, Indonesia mengirimkan delapan karateka. Empat karateka telah lebih dulu berguguran pada laga perdana. Mereka adalah Nawar Kautsar Mastura, Ahmad Zigi Zaresta Yuda, Daniel Hutapea, dan Dessynta Rakawuni Banurea.