DOHA, SABTU--Dalam dua hari, pesenam Amerika Serikat Simone Biles memecahkan dua rekor sebagai pemenang gelar terbanyak di Kejuaraan Dunia. Biles terus mengukuhkan dirinya sebagai pesenam terbaik sepanjang masa meski menderita sakit batu ginjal.
Biles menjadi pesenam pertama yang merengkuh 13 gelar juara dunia setelah memastikan emas pada final nomor kuda-kuda lompat Kejuaraan Dunia Senam 2018 di Doha, Qatar, Jumat (2/11) malam. Ia melampaui pesenam putra Belarus, Vitaly Scherbo, yang mengoleksi 12 gelar, terakhir pada 1996.
Pada final kuda-kuda lompat, pesenam berusia 21 tahun itu bermain aman. Biles tampil pada tingkat kesulitan 6,000 dan 5,800 dibandingkan dengan 6,400 dan 5,800 pada babak kualifikasi. Strategi itu membawanya mengantongi emas dengan nilai 15,366, menungguli atlet Kanada Shallon Olsen (14,516) dan atlet Meksiko Alexa Moreno (14,508) di peringkat kedua dan ketiga.
”Sangat menyenangkan bisa kembali menyumbangkan emas untuk AS,” ucap Biles tentang prestasinya itu.
Sukses tersebut diraih pesenam asal Ohio itu setelah sehari sebelumnya meraih emas pada nomor all-around. Biles pun menjadi juara dunia nomor serba alat yang terbanyak, empat kali, melampaui catatan pesenaam Rusia Svetlana Khorkina.
Atlet berusia 21 tahun itu datang ke Doha dalam kondisi tidak fit. Sebelum kualifikasi, ia tidak mampu berdiri karena sakit di pinggang. Tetapi, ia tetap memaksakan tampil. Biles mengatakan, setiap hari dirinya harus terapi untuk mengurangi rasa sakit itu. ”Masih bisa ditahan. Setelah pulang ke AS, baru mengobatinya dengan serius,” katanya.
Setelah final kuda-kuda lompat, pada hari yang sama Biles tampil di final palang bertingkat. Namun, dominasi peraih 4 emas dan 1 perunggu Olimpiade Rio De Janeiro 2016 itu terusik oleh pesenam muda asal Belgia Nina Derwael.
Derwael yang menempati posisi puncak saat kualifikasi, membuktikan hasil itu saat final. Pesenam 18 tahun itu mencatatkan nilai 15,200 lewat kelincahan berpindah-pindah dari palang tinggi ke palang rendah. Ia meninggalkan Biles yang hanya mencatatkan nilai 14,700.
“Aksi itu adalah salah satu gerakan terbaik yang pernah saya lakukan selama ini. Awalnya sangat tegang, tetapi setelah menemukan ritme, saya lebih percaya diri,” tutur Derwael.
Biles masih menyisakan final di nomor senam lantai dan balok keseimbangan. Jika meraih medali dalam dua nomor itu, ia akan menyamai rekor peraih medali terbanyak di Kejuaraan Dunia, bersanding dengan Khorkina yang memiliki 20 medali. Saat ini Biles telah mengoleksi 18 medali.
Medali pertama
Sementara itu, kejutan besar terjadi pada final nomor senam lantai putra. Pesenam Filipina Carlos Edriel Yulo mendapatkan perunggu yang merupakan medali pertama bagi Filipina dalam keikutsertaan di Kejuaraan Dunia.
Yulo tampil meyakinkan dengan nilai 14,600, hanya kalah dari peraih emas asal Rusia Artur Dalaloyan (14,900), yang juga juara dunia all-around, dan atlet Jepang Kenzo Shirai (14,866).
Pesenam berusia 18 tahun itu tidak menyangka bisa meraih medali. “Saya sangat bangga bisa memenangi medali ini untuk negara saya. Tadi sangat tegang dan bukan penampilan terbaik saya, tetapi tetap mencoba tenang tampil sesuai latihan,” lanjutnya.
Penampilan Carlos tidak terlepas dari hubungannya dengan tim senam Jepang. Selama dua setengah tahun terakhir, ia tinggal di Jepang dan terkadang berlatih bersama tim putra Jepang yang meraih medali emas senam nomor beregu Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu. (AFP/REUTERS)