Nishikori Jaga Peluang
Meski berada di posisi kesembilan daftar peringkat Final ATP, Kei Nishikori berpeluang tampil di London, Inggris. Semifinal menjadi syarat minimal untuk mendapat tiket tersebut.
PARIS, RABU Petenis Jepang, Kei Nishikori, menjaga peluangnya untuk tampil pada turnamen Final ATP di London, Inggris. Peluang itu bisa terwujud jika dia lolos hingga ke semifinal ATP Masters 1000 Paris.
Nishikori melewati babak kedua pada Rabu (31/10/2018) setelah menang atas Adrian Mannarino (Perancis), 7-5, 6-4. Dia membutuhkan tiga kemenangan lagi untuk mencapai semifinal.
Namun, petenis berperingkat ke-11 dunia itu mesti waspada jika bertemu Kevin Anderson pada babak ketiga. Anderson bertanding melawan Nikoloz Basilashvili pada babak kedua, Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Anderson mengalahkan Nishikori pada dua pertemuan terakhir tahun ini, yaitu semifinal AS Terbuka dan final ATP Vienna, pekan lalu.
Agar lolos ke Final ATP keempat kali setelah 2014-2016, Nishikori seharusnya berada di posisi delapan besar daftar peringkat menuju London. Saat ini dia berada di peringkat kesembilan.
Namun, dia mendapat peluang tersebut setelah Juan Martin del Potro yang telah lolos ke London, seperti diberitakan media Argentina, La Nacion, mundur karena tempurung lutut kanan retak. Cedera itu dialami saat tampil dalam Shanghai Masters, 7-14 Oktober.
Semula, petenis Argentina tersebut berkeinginan tampil di London, apalagi itu akan menjadi penampilan pertamanya setelah 2013. Akan tetapi, rencana itu batal karena risiko memperparah cedera. Cedera tersebut biasanya membutuhkan waktu pemulihan satu hingga tiga bulan.
Absennya Del Potro membuat tersisa tiga tiket Final ATP setelah lima tiket lainnya didapat Rafael Nadal, Novak Djokovic, Roger Federer, Alexander Zverev, dan Kevin Anderson. Selain Marin Cilic dan Dominic Thiem, yang telah masuk posisi delapan besar, Nishikori pun mendapat kesempatan itu.
Pesaing lain adalah John Isner di peringkat ke-10. Menang atas Mikhail Kukushkin (Kazakhstan), 6-3, 6-7 (2), 7-6 (1), Isner harus lolos ke final untuk mendapat peluang menjalani debut dalam Final ATP.
Kemenangan Djokovic
Pada babak kedua, Rabu dini hari WIB, Djokovic mengawali penampilan untuk meraih gelar kelima kalinya di Paris Masters dengan mengalahkan Joao Sousa, 7-5, 6-1. Tanpa menjelaskan detailnya, Djokovic menyatakan kondisi fisiknya tak terlalu baik di laga itu. ”Saya tak ingin menjelaskannya, tetapi tampaknya ini hanya masalah kecil,” katanya dalam laman resmi ATP.
Unggulan kedua yang akan melawan Damir Dzumhur pada babak ketiga ini memiliki dua misi pada penampilan di Paris. Jika juara, dia akan menyamai rekor Nadal sebagai petenis dengan gelar juara ATP Masters 1000 terbanyak, yaitu 33 gelar.
Petenis Serbia tersebut juga bisa menggantikan Nadal pada puncak peringkat dunia, pekan depan, jika memiliki hasil lebih baik. Djokovic punya peluang tersebut dengan penampilan selama empat bulan terakhir. Dia menjuarai empat dari lima turnamen terakhir, termasuk Grand Slam Wimbledon dan AS Terbuka.
Sementara Nadal dan Federer memulai penampilan dalam babak kedua pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Nadal berhadapan dengan sesama petenis Spanyol, Fernando Verdasco. Adapun Federer melawan Milos Raonic, petenis peringkat ke-21 yang pernah berada di posisi ketiga dunia pada 2016.
Ini menjadi penampilan pertama Federer di Paris Masters sejak kalah pada babak ketiga 2015 dari Isner. Semula Federer diragukan tampil setelah menjuarai ATP Basel untuk kesembilan kali pada pekan lalu. ”Saya baik-baik saja dan telah menjalani pemulihan dengan baik setelah Basel,” katanya. (IYA)