Kemenpora Tunggu Surat Pengajuan Hibah Alat dari Cabang
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS--Kementerian Pemuda dan Olahraga menanti keseriusan pengurus cabang olahraga untuk menerima warisan peralatan olahraga dari Asian Games dan Asian Para Games 2018. Pengurus cabang diminta mengirimkan surat permohonan hibah alat sebelum pertengahan November 2018.
Penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games meninggalkan peralatan olahraga di arena pertandingan. Kemenpora memutuskan untuk menghibahkan barang milik negara itu kepada cabang olahraga. Pengurus cabang diminta mengirimkan surat permohonan hibah kepada Kemenpora, dan Kemenpora bersama Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) akan memproses hibah peralatan itu paling lambat dua pekan.
”Sejauh ini baru delapan cabang olahraga yang mengirimkan proposal permohonan hibah alat. Kami masih menunggu cabang lainnya,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, Rabu (31/10/2018). Delapan cabang itu adalah squash, bola tangan, wushu, gulat, sepak takraw, senam, kurash, dan sambo. Beberapa pengurus cabang lain baru mengajukan tanggal dan tempat inventarisasi barang.
Kemenpora meminta surat hibah diserahkan paling lambat pertengahan November, karena gudang Inasgoc yang digunakan menampung peralatan tersebut akan habis masa sewanya pada 30 November 2018.
Tenggat waktu itu didasarkan pada pemrosesan hibah selama dua pekan. ”Kami tidak mau di hari-hari terakhir baru menumpuk semua. Kalau masa sewa gudang sudah habis, barang diserahkan kepada kami, sedangkan kami tidak punya gudang,” tutur Gatot.
Hibah alat dimaksudkan untuk perkembangan olahraga nasional. Pelatnas kerap terkendala peralatan yang sudah usang atau tidak berstandar internasional. Adapun peralatan yang dihibahkan masih baru dan berstandar dunia.
Setelah diterima, peralatan olahraga bisa langsung digunakan, tetapi hak milik peralatan belum otomatis beralih. Kemenpora akan memproses legalitas hibah ke Kementerian Keuangan (di bawah Rp 10 miliar) dan Presiden (di atas Rp 10 miliar).
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung mengatakan, baru mengetahui proses hibah membutuhkan surat. Untuk itu, pihaknya akan segera mengajukan surat permohonan. Peralatan atletik baru, kata Tigor, sangat penting menunjang latihan pelatnas. ”Kami sedang berpikir alat-alat itu disimpan di mana. Kami berencana menyimpan di Stadion Utama GBK atau Stadion Madya agar memudahkan latihan,” lanjutnya. PB PASI berkoordinasi dengan manajemen GBK dan Kemenpora untuk menitipkan alat di area GBK, karena perlu tempat luas untuk penyimpanan alat.
Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), sudah mengajukan surat permohonan. Namun, mereka tidak memiliki tempat khusus untuk pelatnas. Atlet nasional selama ini menumpang latihan di GOR milik daerah. Wakil Ketua Umum PB Persani Ita Yuliani menuturkan, pihaknya berencana meminjamkan peralatan senam ke pengurus provinsi yang memiliki atlet berpotensi. ”Yang sudah bersedia antara lain Jawa Timur, Riau, dan Lampung,” katanya.
Kehadiran alat baru diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas atlet daerah. Peralatan juga akan ditaruh di GOR Ragunan untuk memfasilitasi atlet asal Jakarta, salah satu penyumbang atlet nasional. Termasuk untuk peralatan berlatih Rifda Irfanaluthfi, yang tengah mempersiapkan diri menguikuti kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020. (Aguido Adri)