MANILA, KOMPA--Kompetisi Liga Bola Basket Asia Tenggara (ABL) musim ini semakin ketat dengan bergabungnya tim asal China, Zhuhai Wolf Warriors. Wolf Warriors menggenapkan peserta musim 2018-2019 menjadi 10 tim, termasuk tiga tim juara di tiga musim terakhir dan wakil Indonesia, CLS Knights.
Direktur Pelaksana ABL Jericho Ilagan mengatakan, kehadiran tim baru membuat ABL semakin menarik. ”Kami tidak hanya mengejar kuantitas, namun kualitas tim yang bergabung di ABL, agar liga ini bisa menjadi wadah bagi para pemain untuk naik kelas setelah sukses di liga nasional mereka,” kata Jericho dalam wawancara dengan Kompas usai peluncuran ABL di Manila, Selasa (26/10/2018).
Selain Wolf Warriors dan CLS Knight, delapan tim lainnya adalah juara bertahan San Miguel Alab Pilipinas, juara 2017 Hong Kong Eastern Long Lion, juara 2016 Westports Malaysia Dragons, runner up 2018 Mono Vampire Thailand, runner up 2016-2017 Singapore Slingers, Saigon Heat Vietnam, Black Bears Makau, dan Formosa Dreamers Taiwan.
”Sebagai wadah kompetisi basket, kami ingin ekspansi ke luar Asia Tenggara. Banyak potensi di wilayah Asia dan mereka sangat berminat dengan ABL,” kata Ilagan. Menurut Ilagan bergabungnya tim dari luar kawasan tidak aneh pada kompetisi basket. Liga sekelas NBA juga berencana berekspansi ke Amerika Latin dan Eropa. Ekspansi ABL ke wilayah Asia telah dimulai dua tahun lalu.
Tahun ini ABL menerapkan seleksi ketat setelah menerima 24 aplikasi dari tim yang ingin berkompetisi. Seleksi didasarkan tidak hanya dari kualitas permainan namun juga kemampuan tim mengelola komunitas penggemar mereka. Penyelenggara ABL juga melihat bagaimana sebuah tim mampu berkontribusi pada pengembangan basket di suatu daerah. Ilagan berharap, di masa depan ada 2-3 tim dari satu negara agar kompetisi berjalan lebih ramai.
Dari Indonesia, selain dari Surabaya yang menjadi markas CLS Knight, ABL juga berharap ada tim basket asal Jakarta turut berkompetisi. Ilagan mengatakan, Jakarta adalah kota besar dengan penggemar basket luar biasa. Sebelumnya, Indonesia pernah diwakili Satria Muda Jakarta (2009-2011)/Indonesia (2012-2014), dan Laskar Dreya Hang Tuah (2014).
CLS Knights tahun ini memasuki musim kedua bergabung dengan ABL, dengan diperkuat dua pemain berdarah campuran, yakni Brandon Jawato (Amerika Serikat) dan Wong Wei Long (Singapura). Setiap tim menandatangani kontrak untuk bergabung selama dua tahun. ”Ini tahun terakhir kami dan berharap selanjutnya bisa tetap bermain di ABL,” kata Ferry Humardani, General Manager CLS Knights Indonesia.
Setiap tim boleh mengajukan 15 nama pemain. ABL mengizinkan tim diperkuat dua pemain berdarah campuran dan tiga pemain asing. Pemain berdarah campuran dianggap sebagai pemain lokal selama ada orang tua dari pemain tersebut berkebangsaan sama dengan asal tim yang diperkuatnya. Jawato memiliki darah Bali, dan orang tua Wong berasal dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dengan ketentuan itu, CLS Knights bisa mendatangkan tiga pemain asing asal Amerika Serikat. Tim asal Surabaya itu juga merekrut Brian Rowsom, pelatih fisik yang berpengalaman di NBA.
Pebasket Amerika Serikat Brandon Jawato (kanan) memperkuat CLS Knights Indonesia di kompetisi Liga Basket Asia Tenggara (ABL) di musim tahun ini. Brandon bersama Ferry Humardani General Manager CLS Knights Indonesia di acara pembukaan ABL di Manila, Selasa (16/10/2018)Jawato mengungkapkan, kehadiran tim baru di ABL membuat kompetisi semakin sengit. Ia sudah mempersiapkan diri dengan matang untuk membela CLS Knights Indonesia dan membawa tim itu bersaing di Asia. Kehadiran Jawato dan Wong akan menutup absennya pemain senior Mario Wuysang dan Kaleb Ramot Gemilang. (Lusiana Indriasari dari Manila, Filipina)