JAKARTA, KOMPAS– Delapan belas atlet lawn bowls Indonesia untuk Asian Para Games 2018 telah selesai menjalani klasifikasi. Para atlet juga mengalami kemajuan pesat dalam latihan meski tidak ada target medali yang dibebankan untuk Indonesia.
“Seluruh proses klasifikasi telah dijalani. Tidak ada masalah dengan atlet kita, semua sudah terkonfirmasi,” kata Islaahuzzaman kepala pelatih lawn bowl atau boling lapangan, di sela-sela latihan di lapangan hoki Gelora Bung Karno, Jumat (05/10/2018). Sebelumnya, dua atlet yaitu Sukirman dan Titin masih menunggu keputusan hasil klasifikasi dari kelas B7 atau B8 untuk mengetahui tingkat disabilitas.
Indonesia menurunkan sembilan atlet putra dan sembilan atlet putri di lawn bowls. Tidak ada batasan usia pada cabang olahraga ini. Dari 18 atlet tersebut, sepuluh mengalami keterbatasan fisik (tunadaksa) dan delapan lainnya tunanetra. Sebagian atlet tersebut pernah mengikuti turnamen lawn bowls di Langkawi Malaysia serta turnamen persahabatan di Korea.
“Untuk Asian Para Games kami tidak mendapat beban medali karena cabang olahraga ini masih baru untuk Indonesia. Yang penting kita berpartisipasi dulu,” kata Isla. Cabang lawn bowls baru ada di Indonesia sejak dua tahun lalu, sedangkan negara seperti Malaysia, Singapura dan Korea sudah berlatih lawn bowls sejak 10 tahun silam.
Persiapan atlet lawn bowl sudah optimal. Menurut Isla seluruh atlet sudah siap bertanding. Sejak di Jakarta pada pertengahan September lalu, atlet telah melakukan adaptasi terhadap lapangan. Hasilnya, kata Isla, sudah lumayan bagus.
Skor yang diperoleh dari ketepatan bola mendekati bola putih (jack) rata-rata sudah mencapai 10-15. Lawn bowl nantinya akan dimainkan selama 2 jam setiap gim nya. Tim dinyatakan menang jika telah mencapai skor 21 lebih dulu. Kemajuan tim Indonesia bisa dilihat dari perolehan skor rata-rata yang semula hanya berkisar skor 4-5 selama dua jam permainan.