Timnas Bola Basket Putri akan Jalani Sejumlah Uji Coba
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
Jakarta, Kompas - Tim nasional bola basket putri yang disiapkan menghadapi SEA GAmes Filipina 2019 akan menjalani sejumlah uji coba. Manajer timnas bola basket putri Christopher Tanuwidjaja mengatakan, hal ini dilakukan agar tim putri terbiasa bertanding dengan tim luar negeri.
"Yang sudah pasti ingin beruji coba dengan tim Indonesia adalah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, juga Filipina," kata Itop, panggilan Christopher di Jakarta, Minggu (30/9/2018).
Pemilik tim bola basket putri Surabaya Fever tersebut ditunjuk PB Perbasi menggantikan Wahyu Gunarto sebagai manajer tim putri setelah Asian Games 2018. Di bawah koordinasi Itop, Surabaya Fever tidak terkalahkan selama empat tahun terakhir dalam kompetisi WNBL maupun Piala Srikandi.
Itop mengatakan, dirinya ditawari menjadi manajer timnas di sela-sela penyelenggaraan Asian GAmes 2018. “Waktu itu, Ketua Umum PB Perbasi minta agar saya menerima tawaran tersebut. Kemudian saya terima,” tutur Itop.
Agar tidak terjadi konflik kepentingan dengan klub, terutama dalam hal pemilihan pemain, Itop memutuskan menarik Surabaya Fever dari turnamen Piala Srikandi 2019. Untuk menambah pengalaman dan mengetahui posisi bola basket Indonesia, Itop pun menjadwalkan sejumlah pertandingan dengan tim dari Asia Tenggara. "Sejauh ini hanya Indonesia yang sempat memiliki liga atau kompetisi. Itu sebabnya prestasi bola basket putri kita seharusnya jauh lebih baik dari negara Asia Tenggara lainnya.”
Menurut Itop, Thailand, Malaysia, dan Singapura memiliki tim basket putri yang baik meskipun belum memiliki liga putri. Adapun Filipina, biasanya diperkuat pemain naturalisasi. "Selain karena budaya basket mereka sudah kuat, Filipina akan menjadi lawan berat,” tutur Itop.
Selain dengan tim nasional dan klub dari Asia Tenggara, Itop membuka kemungkinan tim nasional Indonesia bermain melawan tim dari Asia Timur seperti klub asal China, Taiwan, dan Jepang. "Jepang merupakan salah satu tim yang bisa dicontoh. Dengan pemain yang tidak terlalu tinggi, mengandalkan fisik dan kecepatan, tim putri Jepang di Asian Games 2018 mampu meraih medali perunggu," ujarnya.
Terkait nama pelatih dan jajarannya, Itop mengatakan akan segera memutuskan bersama Perbasi agar tim dapat berlatih lebih lama. Tim nasional pada Asian Games 2018 diperkuat enam pemain dari Surabaya Fever. Mereka adalah Gabriel Sophia, Nathania Claresta Orville, Henny Sutjiono, Nathasa Debby Christaline, Ivonne Febriani Sinatra, dan Clarita Antonio.