Laga Lawan Persebaya Ditunda, Arema Merasa Diuntungkan
Oleh
Dahlia Irawati
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kompetisi sepak bola Liga I antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, yang dijadwalkan digelar pada Minggu (30/9/2018), di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dipastikan ditunda. Penundaan itu sebagai buntut keputusan PSSI untuk menunda sementara Liga 1 hingga batas yang tidak ditentukan.
”Kami sejak awal menanti keputusan resmi dari PSSI. Ternyata pada tengah malam tadi kami menerima surat resmi dari PSSI mengenai penundaan liga sehingga pada pagi ini pun kami rapat dan berkoordinasi soal penundaan laga antara Arema dan Persebaya,” kata Media Officer Arema FC Sudarmaji, Rabu (26/9/2018).
Sudarmaji mengatakan, dirinya tidak tahu sampai kapan penundaan laga akan berlangsung. Ia berharap semua pihak bersabar dan mengerti dengan kebijakan PSSI itu.
”Kami mengapresiasi tindakan cepat PSSI dan pihak keamanan dalam mengungkap pelaku yang menyebabkan seorang meninggal dalam laga antara Persib dan Persija, beberapa waktu lalu. Semoga penundaan ini tidak berlangsung lama. Semua pihak termasuk para suporter menanti laga ini,” kata Manajer Arema FC Rudy Widodo.
Rudy mengatakan, secara umum, Arema FC memiliki dua sikap terkait dengan keputusan PSSI itu, yaitu Arema turut berdukacita atas peristiwa meninggalnya sahabat di Bandung serta memercayai penuh federasi bertalian dengan upaya penyelesaian kasus pada Minggu tersebut.
”Adapun dampak yang akan diterima klub terkait dengan penundaan jadwal laga Arema FC lawan Persebaya saya rasa tidak ada. Kami berpikir jernih dan berpikir positif bahwa kami justru bisa punya waktu recovery cukup,” ujarnya.
Menurut Rudy, timnya baru pulang menjalani laga tandang di Papua. Jika Minggu depan bertanding, Arema akan beristirahat lima hari. ”Nah, dengan penundaan ini, kami punya waktu istirahat dan pemulihan lebih lama. Siapa tahu Bagas dan Hendro yang akibat laga itu cedera bisa kembali sembuh dan bisa bertanding saat laga derbi nanti berlangsung,” kata Rudy.
Berkaitan dengan penjualan tiket, Sudarmaji mengatakan, panitia pelaksana sudah mencetak tiket 44.000 lembar (sesuai kapasitas Stadion Kanjuruhan). Akan tetapi, pemesan tiket saat ini masih memegang tanda berbentuk kuitansi sehingga kuitansi tersebut masih tetap bisa ditukarkan menjadi tiket pada saat laga kembali digelar.
”Namun, kami tetap melayani pengembalian uang bagi penonton yang ingin memintanya,” kata Sudarmaji.