JAKARTA, KOMPAS--Penyelenggaraan Asian Para Games Jakarta 2018 berlangsung hanya satu bulan setelah Asian Games. Untuk menyiasati keterbatasan waktu dan anggaran biaya promosi, Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia (Inapgoc) menyusun strategi promosi agar Asian Para Games menjadi topik pembicaraan sebanyak mungkin orang.
Direktur Pemasaran Inapgoc Mirsya Ibrahim di Jalkarta, Senin (24/9/2018) mengatakan, promosi dengan orientasi agar Asian Para Games menjadi topik yang viral dilakukan dengan menggelar Parade Momo, pada Minggu (23/9). Mirsya mengandalkan keramaian 10.000 peserta parade itu, yang didatangkan dengan bantuan institusi pemerintah. Misalnya kalangan pelajar yang didatangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Sosial yang mendatangkan para penyandang disabilitas.
Selain itu, Inapgoc juga berusaha kreatif mempromosikan ajang ini dengan instalasi dengan konsep tiga dimensi, yang disebar ke beberapa wilayah seperti di bawah simpang susun Semanggi, Kuningan, dan Antasari. ”Kami belum buat itu dalam jumlah banyak. Salah satunya di Semanggi, ada banner Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat paralimpiade, yang dibuat seakan-akan sedang mengangkat jembatan layang Semanggi,” kata Mirsya.
Mirsya juga menyiapkan acara kirab obor di Jakarta pada 30 September nanti sebagai puncak promosi Asian Para Games 2018. Inapgoc memperkirakan, pada acara kirab obor tersebut para atlet paralimpiade Indonesia yang telah dipromosikan sejak awal, telah berdatangan ke Jakarta dari pelatnas di Solo. Dengan demikian, mereka dapat langsung dikenalkan kepada masyarakat.
Terkait masih terdapatnya berbagai properti dan promosi Asian Games 2018, Mirsya mengatakan Asian Para Games menjadi satu rangkaian dengan Asian Games. ”Properti dari Asian Games tidak mungkin dicopot begitu saja karena berkaitan dengan perizinan dan waktu terbatas,” jelas Mirsya.
Publikasi
Dua minggu menjelang penyelenggaraan Asian Para Games, Inapgoc mengumumkan kerja sama dengan Metro TV dan TVRI sebagai kanal penyiaran resmi di GBK Arena, Senayan. Kedua stasiun televisi itu akan menyiarkan rangkaian Asian Para Games, baik pertandingan maupun upacara pembukaan dan penutupan.
Wakil Direktur Penyiaran Inapgoc Akhmad Sef mengatakan, kedua stasiun televisi mewakili stasiun televisi nasional dan swasta. Seluruh 18 cabang olahraga Asian Para Games akan ditayangkan dengan format liputan berita serta liputan langsung. Terdapat tujuh cabang olahraga yang diprioritaskan untuk siaran langsung, yakni atletik, bulu tangkis, renang paralimpiade, angkat besi paralimpiade, bola basket kursi roda, tenis meja, dan balap sepeda. Jumlah tersebut masih dapat bertambah bila ada permintaan dari negara tertentu yang mengusulkan siaran langsung ke pihak pusat penyiaran internasional dari Inapgoc.
Kedua stasiun televisi berkomitmen menyiarkan pertandingan dengan kualitas definisi penuh (Full HD) dan tanpa pembatasan. Dengan demikian, warga dapat mengakses siaran langsung melalui internet dari seluruh wilayah di Indonesia.
Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan, Asian Para Games perlu disiarkan karena sarat nilai kemanusian. Ia berharap, dengan siaran ini warga dapat mengenal perjuangan atlet disabilitas yang bertanding tanpa mengenal batasan fisik. Adapun Direktur Utama TVRI Helmy Yahya, berkomitmen menyiarkan Asian Para Games selama 7-9 jam setiap hari.
Untuk penyiaran internasional, Akhmad mengatakan terdapat sejumlah media televisi yang sudah terkonfirmasi. Mereka adalah NHK (Jepang), National Geographic, IRIB (Iran), Qazsport (Kazakhstan), dan SSS (Thailand). Dengan kerja sama penyiaran tersebut, Direktur Penyiaran Inapgoc Marco Rosihan Yacub berharap warga menjadi lebih antusias dalam menonton pertandingan di Asian Para Games. (Aditya Diveranta)