JAKARTA, KOMPAS Pembukaan Asian Para Games pada 6 Oktober dirancang sebagai panggung bagi penyandang disabilitas. Konsep itu dikemas dalam beragam unsur seni dan budaya khas Indonesia yang dipentaskan saat pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Konsep ini membawa misi besar membuka wawasan publik Indonesia dan Asia bahwa penyandang disabilitas bisa mandiri dan sukses asalkan hak-haknya terpenuhi. Pesan universal dalam seremoni pembukaan itu diharapkan meningkatkan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, terutama di Indonesia.
Direktur Seremoni, Deputi III Pendukung Pertandingan Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia (Inapgoc), Aulia Mahariza di Jakarta, Kamis (20/9/2018), mengatakan, pembukaan Asian Para Games yang bertema ”Keberagaman dalam Persatuan” itu akan melibatkan sekitar 1.100 orang.
Mereka terdiri dari pelajar, mahasiswa, profesional, dan figur publik. Yang unik, akan ada 40 penampil difabel.
Para penampil difabel itu akan menjadi aktor utama dalam pembukaan yang dibagi menjadi sembilan segmen itu. Para penampil difabel itu ada yang menyanyi, menari, hingga terlibat dalam sejumlah pertunjukan lainnya.
”Kami ingin mereka menjadi subyek acara ini. Dengan hal itu, diharapkan pandangan masyarakat bahkan pemerintah terhadap mereka bisa lebih baik,” ujar Aulia.
Pembukaan Asian Para Games akan tampil berbeda dengan Asian Games. Menurut Aulia, kalau konsep pembukaan Asian Games lebih ke pentas musik, pembukaan Asian Para Games lebih ke pergelaran seni dan budaya. Untuk itu, sentuhan seni dan budaya khas Indonesia, seperti lagu dan tarian daerah, akan lebih kental.
Pentas seni dan budaya Indonesia yang berkonsep persatuan dan perdamaian dalam bingkai Pancasila itu akan tampil berselang-seling dengan kegiatan protokoler pembukaan, seperti defile atlet dan penyalaan api kaldron. Secara keseluruhan, gelaran itu akan menampilkan rangkaian cerita mengenai keindahan daerah-daerah di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
”Semua konsep yang diusung itu akan membuat pembukaan kali ini sangat berbeda dengan dua pembukaan sebelumnya, di Incheon, Korea Selatan, pada 2014 dan Guangzhou, China, pada 2010,” ujar Aulia.
Pembukaan yang juga akan melibatkan artis nasional, seperti Armand Maulana, Maudy Ayunda, dan Sheryl Sheinafia, itu akan berlangsung 2 jam 20 menit, dari pukul 19.00 hingga 21.20. Presiden Joko Widodo diagendakan membuka langsung pekan olahraga empat tahunan untuk atlet difabel itu.
Penjualan tiket
Inapgoc menyediakan 40.000 tempat duduk untuk menyaksikan pembukaan itu. Rinciannya, 20.000 tempat duduk untuk undangan dan 20.000 untuk publik. Sekitar 2.000 tempat duduk disediakan khusus untuk warga difabel, termasuk 500 tempat untuk pengguna kursi roda.
Tiket pembukaan sudah bisa dibeli secara daring melalui situs vendor penjualan tiket asianparagames2018.loket.com. Harga tiket Rp 500.000, Rp 750.000,
Rp 1,5 juta, hingga Rp 2,5 juta. Tiket itu mulai dijual per Kamis pukul 18.00. Setiap identitas masyarakat hanya bisa untuk membeli maksimal empat tiket.
”Tiket itu 70 persen dijual secara daring dan sisanya, 30 persen, dijual langsung,” ujar Aulia.
Promosi intensif
Menyambut pembukaan yang sudah tak lama lagi, Inapgoc pun berusaha melakukan promosi intensif agar gaung Asian Para Games semakin meluas di masyarakat. Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari menyampaikan, salah satu kegiatan promosi terbesar adalah melalui kegiatan Parade Momo (nama maskot Asian Para Games) saat Car Free Day Jakarta, Minggu (23/9).
Parade Momo berupa kegiatan jalan bersama dengan mengarak boneka Momo raksasa dari Monas ke Silang Tenggara, Kedubes AS, Patung Kuda, dan kembali ke Monas.
”Acara itu diagendakan diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri terkait,” ujar Okto.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, Menpora Imam Nahrawi sudah menyurati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memohon agar Pemprov DKI menginstruksikan gedung-gedung di sepanjang jalan protokol Jakarta memasang atribut Asian Para Games.
”Sampai hari ini (Kamis), sepanjang jalan protokol Jakarta masih bernuansa Asian Games. Kami berharap setidaknya Jalan Thamrin dan Sudirman sudah bernuansa Asian Para Games,” ujar Gatot. (DRI)