Velodrom Akan Dimanfaatkan Maksimal untuk Menggelar Pertandingan
Oleh
Lusiana Indriasari
·3 menit baca
Jakarta, Kompas--Keberadaan arena balap sepeda berupa Velodrom dan arena BMX di Jakarta yang dibangun untuk Asian Games 2018 akan dimanfaatkan maksimal untuk menggelar berbagai pertandingan dan kegiatan. Hal ini dilakukan agar arena peninggalan Asian Games 2018 ini terpe;lihara dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dan pembinaan olahraga,
Velodrom dan arena BMX adalah dua dari empat arena di Wilayah Rawamangun dan Pulo Mas yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk keperluan Asian Games 2018, selain arena berkuda Pulo Mas dan lapangan bisbol Rawamangun. Setelah Asian Games, pengelolaannya dipercayakan kepada Jakarta Propertindo, BUMD di bawah Pemprov DKI Jakarta, dan anak perusahaannya.
Edry Pohan, Manajer Bangunan dari Jakarta Propertindo mengatakan, velodrome bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan kegiatan olahraga lainnya, tidak hanya balap sepeda. Arena velodrome terdiri dari lintasan balap berbentuk oval yang mengelilingi arena kosong di tengahnya. Arena kosong yang disebut infield itu bisa digunakan untuk lapangan basket, bola tangan, futsal, dan lain-lain.
Arena tengah yang berlantaikan karet itu, kata Edry, harus dijaga dari retakan dan benturan benda-benda tajam. "Kerusakan pada lantai dan lain-lain bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar;" tutur Edry.
Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, bertekad menyelenggarakan berbagai lomba internasional di velodrom. Okto mengungkapkan, persoalan pemanfaatan velodrom setelah Asian Games memang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Pasalnya Indonesia selama ini belum punya banyak pengalaman menyelenggarakan lomba trek tingkat dunia.
"Namun ini kita kan sudah menyelenggarakan Asian Games, pasti nantinya kita akan lebih berpengalaman dalam penyelenggaraan," kata Okto. ISSI akan segera bekerjasama dengan UCI untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia dan Piala Dunia balap sepeda trek dan BMX.
Dalam waktu dekat akan ada Kejuaraan Balap Sepeda Trek Asia di bulan Januari 2019. Kejuaraan tertinggi di Asia bukan hanya diikuti atlet senior, juga diikuti atlet yunior serta atlet difabel. Dengan fasilitas semacam itu, Indonesia bisa mengajukan diri menjadi penyelenggara Kejuaraan Dunia sepeda trek. Okto juga ingin Indonesia menjadi bagian dari Seri kejuaraan Asia trek yang berkeliling ke sejumlah negara seperti Jepang, China, Malaysia dan India.
Dengan adanya velodrom, ISSI juga punya tugas untuk mengembangkan atlet Indonesia aagar dapat mengejar prestasi atlet dunia. Untuk itu, dalam waktu dekat ISSI akan bekerja sama dengan Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) untuk membuka pusat pelatihan yang disupervisi UCI di velodrom.
Arena lain yang akan menjadi warisan sejarah Asian Games adalah lintasan BMX di Pulomas. Trek seluas kurang lebih dua hektar yang dirancang oleh Tom Rich, desainer yang merancang trek di Olimpiade Rio de Janeiro ini berada di komplek perumahan elit Pulomas, berdekatan dengan waduk Ria Rio. Trek dibangun selama tiga bulan dari Januari-Maret 2018.
Di trek BMX rencananya akan digiatkan berbagai lomba dan latihan BMX, tidak hanya bagi komunitas, melainkan juga siswa sekolah. Rencananya ISSI juga akan memberikan sosialisasi serta pelatihan di sekolah agar anak-anak sejak dini sudah menggemari BMX. "Jika tidak ada yang berminat dengan BMX trek akan sepi dan akhirnya rusak," kata Toto Toto Sugito, Manajer Arena Trek BMX