Modern Pentathlon Diperlombakan Perdana di Asian Games 2018

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Suasana perlombaan renang dalam cabang modern pentathlon Asian Games 2018 di Tangerang, Banten, Jumat (31/8/2018). Pentathlon merupakan cabang olahraga yang menuntut atlet menguasai disiplin renang, anggar, berkuda, menembak, dan berlari.

TANGERANG, KOMPAS — Untuk kali pertama cabang olahraga modern pentathlon atau pancalomba dipertandingkan di Indonesia dalam rangka Asian Games 2018. Ini diharapkan menjadi momentum mencetak atlet super di Tanah Air.

Pancalomba merupakan cabang olahraga yang menuntut atlet menguasai disiplin renang, anggar, berkuda, dan menembak sekaligus. Pada Jumat (31/8/2018) hingga Sabtu (1/9/2018), cabang ini diperlombakan di Tigaraksa, Tangerang, Banten, dalam ajang Asian Games 2018. Hari ini, pertandingan khusus nomor modern pentathlon putri dan esok hari nomor modern pentathlon putra.

Ketua Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia Anthony Charles Sunardjo mengatakan, masuknya pancalomba ke Asian Games 2018 sebagai momentum untuk memopulerkan cabang olahraga ini sekaligus mencetak atlet super. ”Kami baru memulai cabang olahraga ini setahun terakhir. Padahal, olahraga ini termasuk tua dan butuh tenaga ekstra,” ujar Anthony.

Setahun terakhir, pihaknya mulai mempersiapkan sarana prasarana hingga atlet. Indonesia menurunkan enam atlet, yakni Dea Salsabila, Adrianida Irma, Frada Saleh Harahap, Maharani Azhri, Yusri, dan Muhammad Taufik.

Presiden Organisasi Internasional Modern Pentathlon Klaus Schorman mengapresiasi penyelenggaraan pancalomba di Asian Games 2018 dengan Indonesia sebagai tuan rumah. ”Ini cabang besar tetapi masih butuh promosi,” ujarnya.

Pancalomba kali pertama dipertandingkan di Asian Games XII Hiroshima 1994. Hingga Asian Games Incheon 2014, pancalomba baru empat kali dipertandingkan. Korea Selatan dan China tercatat sebagai kontestan terkuat.

Schorman berharap cabang modern pentathlon tidak berakhir di Asian Games kali ini. Namun, terus berlanjut dan mengakar di masyarakat Indonesia. ”Arena di sini sudah bagus. Di negara lain, setiap arena terpisah, sementara di sini berada dalam satu kawasan,” ujarnya.