Voli Pantai Indonesia Hadapi Lawan Berat di Babak Gugur
PALEMBANG, KOMPAS – Lolos dari penyisihan grup, keempat tim putra maupun putri voli pantai Indonesia akan berhadapan dengan lawan berat di babak 16 besar. Sejumlah strategi disiapkan agar dapat melaju hingga menembus partai final voli pantai Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Babak 16 besar voli pantai akan berlangsung mulai Jumat (24/8), di arena bola voli pantai, kompleks olahraga Jakabaring, Palembang.
Dalam hasil pengundian babak 16 besar voli pantai, Kamis (23/8/2018), tim putri Indonesia 2 Desi Ratnasari/Yokebed Purari Eka akan berhadapan dengan pasangan Taiwan, Yahsuan Yu/Wai Yan Ai Yueng. Sedangkan tim Indonesia 1 Putu Dini Jasita Utami/Dhita Juliana akan berhadapan dengan pasangan dari Taiwan Naihan Kou/Pihsing Liu.
Adapun tim voli pantai putra Indonesia 1 Ade Candra Rahmawan/Mohammad Ashfiya akan berhadapan dengan tim Thailand Surin Jongklang/Adisorin Khaoulmtarn. Adapun tim Indonesia 2 Gilang Ramadhan/Danangsyah Yudistira Pribadi akan berhadapan dengan pasangan Kazakhstan Sergey Bogatu/Dmitriy Yakovlev.
Pelatih voli pantai putri Indonesia Agus Salim menerangkan, saat ini pihaknya akan menerapkan strategi untuk menghadapi lawan-lawan yang sudah ditentukan dari hasil pengundian. Hal ini disampaikan oleh Agus setelah menyaksikan anak asuhnya Dini/Dhita bertarung dengan pasangan Thailand Varapatsorn Radarong/Tanarattha Udomachavee di laga terakhir grup. Dalam pertandingan itu, Putu Dini/Dhita kalah 2-1 (21-14, 21-23, 27,29).
Agus merasa kecewa dengan permainan anak-anak asuhnya karena beberapa strategi tidak dijalankan. “Sebenarnya, kalau strategi sudah dijalankan, maka kita bisa mengalahkan pasangan Thailand langsung 2-0,” ujarnya.
Memang dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari satu jam itu, Dini/Dhita harus berjuang keras. Dhita sempat terkapar di dalam lapangan. Petugas medis pun melakukan pemulihan segera sehingga Dhita dapat kembali berdiri. “Lebih baik kalah 0-2 daripada kalah seperti ini. Karena permainan seperti ini akan sangat menguras tenaga,” ujar Agus.
Pemain Thailand Radarong mengungkapkan, bersyukur dapat mengalahkan tim Indonesia 1, karena dalam pertandingan terakhir timnya harus mengalami dua kali kekalahan beruntun. Radarong mengatakan, di set petama dirinya dan Udomachavee bermain tidak begitu bagus, sehingga mengalami kekalahan. Namun di set kedua, kami berupaya untuk kembali bangkit dan merebut poin demi poin. “Bahkan sorakan penonton kami jadikan semangat tambahan,” ungkapnya.
Melihat dari hasil pengundian, ungkap Agus , semua lawan yang akan dihadapi berat. Tinggal bagaimana menentukan strategi yang tepat. “Tidak ada lawan yang ringan dan berat. Semua berat, jadi kami harus mengeluarkan permainan yang terbaik di setiap pertandingan,” ucapnya.
Apabila dilihat dari bagan pertandingan, apabila tim putri Indonesia 1 menang melawan tim putri Taiwan, maka China dan Jepang sudah menanti.
Adapun untuk tim putra, jika Ade Candra Rahmawan/Mohammad Ashfiya mampu mengalahkan Thailand, mereka akan menghadapi pemenang dari pertandingan Cina dan Jepang. Apabila Gilang Ramadhan/ Danangsyah Yudistira dapat mengalahkan pasangan Kazakhstan, maka akan berhadapan dengan pemenang pertandingan tim Palestina dan Oman.
Perjuangan lolos grup
Tim voli pantai putri Indonesia 2 Desi Ratnasari/Yokebed Purari Eka akhirnya bisa lolos dari penyisihan Grup C voli pantai putri Asian Games, Kamis (23/8). Tim Indonesia 2 memastikan lolos setelah mereka menang 2-1 (17-21, 21-16, 15-11) atas Thailand 2 Rumpaipruet Numwong/Khanittha Hongpak di laga pamungkas grup. Adapun kemenangan itu buah perjuangan pantang menyerah dari Desi/Yokebed.
Pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Pasalnya, bagi Indonesia, itu adalah laga penentuan untuk lolos dari penyisihan grup setelah mereka kalah 1-2 (25-23, 18-21, 9-15) dari tim Jepang 2, pada Selasa (21/8). Demikian juga bagi Thailand, kemenangan sangat penting untuk memastikan diri lolos dari penyisihan grup setelah sebelumnya mereka kalah 0-2 (22-24, 17-21) dari tim Jepang 2, pada Senin (20/8).
Sayangnya, tim Indonesia 2 justru kecolongan sehingga kalah di gim pertama dengan skor 17-21 dari Thailand 2. Namun, memasuki gim kedua, Indonesia 2 tampak bangkit. Mereka bermain lebih menyerang dan terus menekan Thailand 2. Beberapa kali terlihat, Desi mataupun Yokebed terus melakukan smes keras ke Thailand 2.
Intensitas permainan Indonesia 2 sangat tinggi. Setelah diserang, mereka berusaha mengembalikan keadaan dengan menyerang kembali. Akhirnya, para pemain Thailand 2 kewalahan dan kelelahan. Untuk itu, Indonesai 2 bisa mengembalikan kedudukan dan menang di gim kedua dengan skor 21-16. Di gim ketiga atau penentuan, Indonesia 2 tetap mempertahankan grafik permainan yang sangat agresif tersebut. Untuk itu, mereka pun kembali bisa memenangi pertandingan dengan skor 15-11.
Desi seusai pertandingan mengatakan, dirinya dan Yokebed memang diberi instruksi oleh pelatih untuk bermain agresif di pertandingan tersebut. Namun, di gim pertama, mereka sedikit takut-takut untuk melakukan smes. Hal itu karena mereka masih adaptasi dengan pola permainan Thailand 2. Namun, hasilnya mereka jadi kalah di gim pertama.
Memasuki gim kedua dan juga di gim ketiga, mereka berdua terus berkomunikasi dan bertekad untuk bermain lebih berani. Bahkan, tampak, Desi maupun Yokebed bergantian saling mengingatkan untuk bermain lebih berani dan terus menekan. ”Sebab, hanya dengan keberanian kami bisa memenangi pertandingan tersebut. Untuk itu, kami selalu saling mengingatkan untuk lebih berani dan lebih berani lagi,” ujar Desi.
Dengan pola permainan yang sangat agresif dan intensitas tinggi tersebut, tampak kelelahan dialami oleh atlet Indonesia 2 maupun Thailand 2. Namun, Indonesia 2 tampak tetap berusaha keras melawan rasa lelah itu. Sedangkan pemain Thailand 2 terlihat sudah tidak bisa lagi melawan rasa lelahnya. ”Kami juga mengalami kelelahan luar biasa di pertandingan tadi. Hanya saja, dari diri sendiri, kami coba tidak memikirkan rasa lelah itu dan berusaha fokus untuk menang. Kalau kami memikirkan rasa lelah itu, mungkin kami tadi bisa kalah,” kata Yokebed.
Adapun tim Indonesia, baik putra maupun putri, terus menjaga kebugaran demi tampil optimal. Mereka tidak boleh begadang, sehingga setiap pukul 22.00 sudah harus tidur. Di sisi lain, tiga kali dalam sepekan, mereka melakukan latihan beban (gim) untuk menjaga kebugarannya. Mereka juga berusaha joging setiap pagi.
”Latihan fisik tetap dilakukan, tetapi tidak terlalu keras demi menghindari kelelahan. Latihan itu dilakukan demi menjaga kebugaran agar kami bisa main optimal, termasuk tiga gim. Apalagi di Palembang cuaca cukup panas, kalau fisik tidak bugar, bisa cepat lelah,” tutur Desi.
Dengan kemenangan tersebut, tim Indonesia 2 duduk di peringkat kedua Grup C dan lolos ke babak gugur.
Sementara itu, di voli pantai putra, tim Indonesia 1 Ade Candra Rachmawan/Mohammad Ashfiya menang 2-0 (21-16, 21-16) atas Taiwan 1 Yajen Hsieh/Chinju Wang di laga terakhir Grup A. Kemenangan tersebut membuat Indonesia 1 menjadi juara Grup A.
Strategi
Ade menuturkan, mereka memang mengincar juara grup. Dengan begitu, mereka bisa menghindari lawan berat terlalu dini. ”Pada dasarnya, semua lawan di Asian Games ini berat. Namun, kalau bisa, kami tidak bertemu unggulan satu sampai lima di babak 16 besar. Kalau bisa bertemu unggulan atas itu nanti, saat semifinal ataupun final nanti,” ujarnya.
Menurut Ade, sekarang, ia dan Ashfiya akan fokus untuk mengembalikan kebugaran tubuh. Setelah itu, mereka akan terus berdiskusi dengan pelatih mengenai strategi yang akan disiapkan untuk menjalani babak 16 besar. ”Yang jelas kami harus istirahat dulu sembari menunggu hasil undian calon lawan kami di babak 16 besar nanti. Setelah itu, kami akan diskusikan lagi dengan pelatih bagaimana strategi yang akan disiapkan,” katanya.
Ashfiya mengutarakan, sejauh ini, permainan dirinya dan Ade sudah cukup baik. Di awal-awal kejuaraan, mereka masih sering melakukan kesalahan sendiri, seperti servis yang salah. Namun, dua laga terakhir, mereka sudah jauh lebih baik. ”Saat babak gugur nanti, kami sudah tidak boleh lagi melakukan kesalahan sendiri. Karena kalau kalah, kami langsung gugur,” tegasnya.