Setelah Jepang, Giliran China Raih 2 Emas Kano Slalom

MAJALENGKA, KOMPAS — Setelah Jepang meraih dua medali emas, kini giliran China membawa pulang dua medali emas kano/kayak slalom Asian Games 2018. Dua medali emas terakhir itu ialah nomor kano tunggal (C1) putri dan kayak tunggal (K1) putra.

Pada final nomor C1 putri di Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (23/8/2018), pedayung China, Chen Shi, yang tampil terakhir membuat kejutan. Kesigapan dan ketenangannya mengarungi arus sepanjang 250 meter membuahkan emas.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Peraih medali untuk nomor kayak tunggal putra kano/kayak slalom Asian Games 2018 berfoto di podium, Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (23/8/2018). Peraih emas ialah Quan Xin (China), sementara peraih perak adalah Adachi Kazuya (Jepang) dan perunggu oleh Husslein Ludwig (Thailand).

Ia mencatatkan waktu tercepat, yakni 110,32 detik, meskipun terkena penalti tambahan 4 detik karena badannya menyentuh gawang. Meski demikian, waktu peraih posisi ke-5 untuk C1 Asian Games 2014 Incheon ini tetap yang tercepat.

Ia menggeser pedayung asal Taiwan, Chen Weihan, yang membukukan waktu 111,14 detik atau lebih lambat 0,82 detik dibandingkan Shi. Weihan juga terkena penalti dua detik.

Weihan pun harus puas dengan medali perak. Sementara pedayung asal Thailand, Duanglawa Atcharaporn, menggapai perunggu dengan catatan waktu 116,34 detik.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Pedayung asal China, Chen Shi, berhasil meraih emas untuk nomor kano tunggal putri Asian Games di Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (23/8/2018).

Wakil Indonesia untuk nomor C1 putri, Reski Wahyuni, hanya mencatatkan waktu 141,69 detik atau menduduki peringkat ke-6 dari delapan finalis. Meski demikian, Reski telah memperbaiki waktunya dibandingkan saat semifinal. Ketika itu, ia membukukan waktu 316,24 detik karena perahunya dua kali terbalik.

Di nomor K1 putra, dominasi China belum terkalahkan. Quan Xin mampu meraih emas dengan catatan waktu 89,39 detik. Meskipun terkena penalti 2 detik karena menyentuh gawang, kecepatannya mendayung di arus 14 meter kubik per detik belum terkalahkan.

Ia unggul 0,87 detik dibandingkan pedayung asal Jepang, Adachi Kazuya, yang meraih medali perak dengan catatan waktu 90,26 detik. Padahal, Kazuya merupakan peraih emas untuk nomor K1 di Asian Games Incheon 2014. Adapun medali perunggu diraih Husslein Hermann Ludwig asal Thailand dengan catatan waktu 90,40 detik.

Sementara pedayung Indonesia, Arifal, gagal mempersembahkan medali. Meskipun hanya terkena penalti 2 detik, ia tampak tenang mengarungi arus di Bendung Rentang. Namun, catatan waktunya hanya 108,96 detik atau berada di peringkat ke-7 dari 8 finalis.

Dari hasil kano/kayak slalom Asian Games 2018 kali ini, China memimpin klasemen peraih medali, yakni 2 emas dan 2 perak. Adapun Jepang yang kemarin meraih 2 emas hanya mampu menambah 1 perak hari ini.