Reski Wahyuni dan Arifal Harapan Indonesia Meraih Medali Kano/Kayak Slalom
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS - Setelah gagal meraih medali di nomor kayak tunggal (K1) putri dan kano tunggal (K1) putra dalam kano/kayak slalom Asian Games 2018, kini harapan timnas Indonesia tersisa pada Reski Wahyuni dan Arifal. Kedua pedayung yang lolos ke babak semifinal tersebut bakal bersaing dengan pedayung negeri lainnya untuk memperebutkan medali.
Babak semifinal dan final untuk nomor K1 putra dan C1 putri dimulai hari ini, Kamis (23/8/2018). Reski Wahyuni akan turun di nomor C1 putri dengan sembilan atlet dari negara lain. Sementara Arifal akan beraksi di nomor K1 putra dengan 12 peserta asal negara lain.
Pelatih kano/kayak slalom Indonesia Uyun Muhamad Gunawan mengatakan, timnya masih punya peluang meraih medali, terutama bagai Reski Wahyuni. Atlet asal Gowa, Sulawesi Selatan itu berhasil mencatatkan waktu 138.05 detik saat babak penyisihan dan menempati peringkat tujuh dari 11 peserta.
"Reski harapan terbesar kami. Dia mampu menampilkan kemampuan terbaiknya saat babak penyisihan. Semoga ini berlanjut untuk semifinal," ujarnya. Reski mampu menerjang arus dengan tenang.
"Lawan saya memang tidak mudah. Mereka sudah pengalaman di ajang internasional. Namun, saya akan berusaha sebaik mungkin. Kuncinya, rileks," ujar Reski yang baru pertama kali mengikuti Asian Games.
Di nomor ini, dua pedayung asal China yakni Yang Jie dan Chen Shi menunjukkan performa yang bagus saat babak penyisihan. Jie mencatatkan waktu 98.30 detik sementara Shi membukukan waktu 101.87 detik. Mereka dibayangi oleh pedayung Jepang Mishima Ren dengan waktu 110.59 detik.
Sementara itu, Arifal saat babak penyisihan berada di urutan ke-12 dari 16 peserta. Ia mencatatkan waktu 97.36 detik. Di nomor K1 putra, ia akan bersaing dengan pedayung China Quan Xin yang membukukan waktu 81.26 saat babak penyisihan.
Pedayung Jepang Yoshida Taku juga bersaing ketat dengan Xin saat babak penyisihan karena hanya terpaut 0.41 detik dengan Xin. "China, Jepang, Thailand dan Uzbekistan memang lawan yang berat. Tapi, kami tetap berupaya semaksimal mungkin," ujar Uyun.
Sebelumnya, Indonesia gagal meraih emas di nomor K1 putri dan C1 putra. Wakil Indonesia, Nopriadi sudah gugur sejak di babak penyisihan untuk nomor C1 putra sementara Sumita Kurnia (K1 putri) gagal meraih medali meskipun masuk ke babak final. Perahu Sumita terbalik diterjang arus.
Medali emas untuk nomor C1 putra diperoleh oleh pemilik perunggu Olimpiade Rio 2016, yakni Haneda Takuya (Jepang). Sementara medali perak dan perunggu diraih oleh Chen Fangjia (China) dan Kulikov Alexandr (Kazakhstan).
Adapun medali emas untuk nomor K1 putri diraih oleh Yazawa Aki (Jepang). Medali perak dan perunggu masing-masing didapat oleh Li Tong (China) dan Chang Chuhan (Taiwan).