MAJALENGKA, KOMPAS — Jepang sukses membawa pulang dua medali emas dalam pertandingan kano/kayak slalom Asian Games 2018. Emas tersebut diraih Yazakawa Aki di nomor kayak tunggal (K1) putri dan Haneda Takuya pada nomor kano tunggal (C1) putra.
Pada babak final nomor C1 putra di Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (22/8/2018), Takuya bersaing dengan tujuh pedayung lainnya. Mereka beradu cepat dengan menerjang arus 14 meter kubik per detik dengan 20 rintangan gawang.
Takuya yang pernah meraih perunggu di Olimpiade Rio 2016 untuk nomor C1 tampak tenang melintasi arus dan rintangan sepanjang 250 meter. Ia sama sekali tidak menyentuh gawang dan terbebas dari penalti.
Rintangan kali ini berat. Arusnya kencang, tetapi saya bisa melaluinya.
Ketenangan dan kelincahannya membuat Takuya membukukan waktu 90,06 detik. Waktu itu mengalahkan rekor Takuya pada Asian Games 2010 di Guangzhou, China, yakni 95,06.
”Rintangan kali ini berat. Arusnya kencang, tetapi saya bisa melaluinya,” ujarnya. Takuya pun menduduki peringkat pertama dan mendapatkan emas.
Pedayung China, Chen Fangjia, hanya terpaut 0,52 detik dengan Takuya sehingga ia meraih perak.
Adapun perunggu didapat pedayung asal Kazakhstan, Kulikov Alexandr. ”Ini medali pertama saya. Ini juga waktu terbaik saya. Meskipun rintangannya berat, saya tenang melaluinya,” ujar Alexandr yang membukukan waktu 98,49 detik.
Di nomor K1 putri, pedayung Jepang, Yazakawa Aki, meraih waktu tercepat, 95,83 detik. Dengan tenang ia melintasi rintangan dan tidak dikenai penalti. Aki senang dapat meraih medali emas.
Medali perak berhasil diraih Li Tong, pedayung asal China. Ia hanya terpaut 4,34 detik dengan Aki, yakni dengan catatan waktu 100,17 detik.
Adapun medali perunggu diraih Chang Chuhan, pedayung asal Taiwan. Ia mencatatkan waktu 103,80 detik karena sempat terkena penalti tambahan 2 detik.
Di nomor K1 putri, Indonesia sebenarnya memiliki peluang karena Sumita Kurnia lolos ke babak final. Namun, Sumita gagal mencatatkan waktu terbaiknya. Di gawang nomor 12 ia tersangkut di sisi arena, sementara pada gawang 16, perahunya terbalik.
Sumita yang kali pertama mengikuti Asian Games pun hanya mencatatkan waktu 148,80 detik. Ia berada di urutan ketujuh atau paling buncit. Pelatih kano/kayak slalom Indonesia, Uyun Muhamad Gunawan, mengatakan, Sumita kelelahan sehingga tidak maksimal dalam pertandingan.