Sejumlah Tim Masih Menunggu Izin Masuk Wisma Atlet
Oleh
Rhama Purna Jati & Dhanang David Aritonang
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS—Sejumlah atlet dan ofisial dari beberapa negara sudah menginap di wisma atlet di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Sumsel, Sabtu (11/8/2018). Wisma Atlet Jakabaring sudah terbuka untuk atlet dan ofisial sejak 10 Agustus. Namun, beberapa tim belum memasuki wisma karena terkendala izin.
Beberapa atlet yang sudah menginap di Wisma Atlet Jakabaring adalah, 42 atlet dan ofisial cabang olahraga dayung, 18 atlet dan ofisial tenis dari Korea Selatan, serta ofisial dari Iran dan Taiwan. Walaupun demikan, beberapa atlet masih menginap di hotel karena belum mendapatkan izin masuk dari Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc).
Direktur Utama Kompleks Olahraga Jakabaring (JSC) Bambang Supriyanto, Sabtu (11/8/2018) mengatakan, izin bagi atlet dan ofisial untuk masuk ke wisma atlet sudah terbuka sejak 10 Agustus. “Kapanpun atlet dan ofisial ingin masuk ke wisma diperbolehkan, tentu atas izin Inasgoc,” katanya.
Bambang menerangkan, tidak ada aturan baku mengenai kedatangan atlet ke dalam wisma atlet. Namun, atlet dan ofisial harus keluar dari wisma 2 hari setelah pertandingan berakhir.
Bambang menerangkan, tidak ada larangan untuk masuk hanya saja perlu ada surat izin. “Masih ada tim yang tinggal di hotel mungkin untuk menghabiskan kontraknya di hotel,” ujarnya.
Awalnya, Inasgoc menetapkan peraturan bahwa atlet baru bisa menempati Wisma Atlet Jakabaring pada H-2 sebelum perhelatan Asian Games 2018.
Tim dayung
Pelatih Tim Dayung Indonesia M Hadris mengatakan, ada 30 atlet dan 7 pelatih dan satu manejer yang datang ke wisma atlet sejak Jumat malam. Tujuan kedatangan adalah untuk mencoba arena yang digunakan yakni Danau Jakabaring. Timnya pun sudah melakukan uji coba lapangan sejak Sabtu pagi dan sore.
Namun, dalam pelaksanaanya ada kendala yang ditemukan yakni jarak antara wisma atlet dan arena dayung cukup jauh yakni sekitar 1 kilometer. Dirinya memaklumi hal tersebut karena wisma atlet belum resmi dibuka. “Kami pun mendapatkan bantuan transportasi dari Dinas Perhubungan Sumatera Selatan,” ujar Hadris.
Latihan tahap akhir tim rowing di Palembang akan dilakukan hingga satu hari jelang pertandingan yang akan mulai diselenggarakan 19 Agustus. “Dari segi arena tidak ada permasalahan signifikan,” ucap Hadris.
Tim voli pantai
Berbeda dengan tim dayung yang sudah masuk ke wisma atlet Jakabaring, tim voli pantai belum bisa memasuki wisma atlet karena belum mendapatkan izin dari Inasgoc. “Kami masih menginap di hotel sejak 1 Juli 2018 lalu," ujar Kepala Pelatih Tim Voli Pantai Slamet Mulyanto.
Slamet pun sudah melihat kondisi kamar. “Kami mendapatkan empat kamar,” ujarnya. Kemungkinan, tim baru boleh masuk ke wisma pada Minggu atau Senin. “Tinggal di hotel pun kami sudah nyaman,” katanya.
Pada Asian Games 2018 ini, timnas voli pantai menurunkan pasangan Ade Chandra/Muhammad Ashfiya dan Danangsyah Pribadi/Gilang Ramadhan di nomor putra, serta pasangan Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami dan Devi Melinda Novitasari/Youkebed Purari Eka Setyaningrum di nomor putri.
"Kami tidak mengalami kendala teknis yang berarti. Namun, ketika gempa di Lombok, pelatih tim putri Agus Salim sempat menengok keluarganya yang tinggal di Lombok. Semoga hal-hal seperti ini tidak mengganggu konsentrasi tim," kata Slamet.
Slamet mengatakan, keputusan tim untuk datang lebih awal ke Palembang adalah untuk mencoba arena. “Inilah keuntungan dari tuan rumah,” ujarnya.
Pada Sabtu (11/08/2018) , Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengunjungi arena voli pantai, arena dayung, dan Wisma Atlet di Jakabaring. Dalam kesempatan kali ini, Puan menyampaikan agar Asian Games bisa sukses dalam penyelenggaraan.
"Selain itu, saya sudah mengobrol dengan beberapa atlet, saya menanyakan terkait bagaimana hidangan di wisma atlet. Para atlet mengatakan tidak ada masalah dengan hidangan yang disajikan di wisma tersebut," ujar Puan.
Di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, sejumlah kontingen juga sudah masuk. Hingga Sabtu, sudah terdapat kontingen dari 34 negara dengan 467 atlet dan ofisial yang telah tinggal di Wisma Atlet Kemayoran. Kontingen yang telah hadir antara lain Filipina, Malaysia, Thailand, Suriah, Kirgistan, Uzbekistan, Iran, Palestina, China, Jepang, Hong Kong, Korea Utara, Irak, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Bahrain, Indonesia, Taiwan, Timor Leste, dan Vietnam.
"Secara keseluruhan, Wisma Atlet Kemayoran ini telah melebihi harapan saya. Para atlet dan ofisial memberikan tanggapan yang positif dan mereka merasa puas,” kata Wakil Presiden Dewan Kehormatan Olimpiade Asia (OCA) Wei Jizhong dalam siaran pers Inasgoc.
Lahan terbakar
Menjelang Asian Games, kebakaran lahan justru terjadi di dekat Wisma Atlet Jakabarin, Jumat (10/8) malam. Kebakaran menghanguskan sekitar 1 hektar lahan.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, tim darat langsung memadamkan api setelah mendapatkan kabar kebakaran lahan. “Api sudah padam saat malam itu,” ujarnya. Namun, pihaknya melakukan bom air untuk memastikan api tidak kembali berkobar.