Sarana Pertandingan di JIEXPO Kemayoran Belum Terpasang
JAKARTA, KOMPAS - Kurang dari sepekan menjelang Asian Games 2018, sarana penting di arena pertandingan di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta, belum terpasang. Beberapa sarana pertandingan seperti ring pertandingan untuk cabang tinju dan matras khusus serta peralatan cabang senam belum terpasang atau bahkan belum sampai ke arena pertandingan.
Ada enam cabang olahraga yang akan bertanding di JIEXPO Kemayoran. Keenam cabang tersebut adalah angkat besi yang bertanding di Hall A, tenis meja (Hall B), wushu (Hall B), tinju (Hall C), senam (Hall D), dan bridge (ballroom).
Pengamatan pada arena senam yang akan diselenggarakan di Hall D2, beberapa pekerja terlihat sedang memasang kursi di tribune penonton. Matras yang digunakan atlet untuk bertanding juga belum terpasang. Lantai pada area pertandingan (field of play) juga belum dilapisi oleh karpet. Pemasangan lampu penerangan untuk area pertandingan juga tengah dikerjakan oleh beberapa pekerja.
Sementara di Hall D1, tempat atlet melakukan pemanasan, seluruh permukaan lantai telah dilapisi karpet. Karpet tersebut juga masih dilapisi oleh plastik agar tidak kotor. Alat-alat yang digunakan atlet untuk pemanasan belum terpasang. Ruangan-ruangan untuk atlet, ofisial, dan delegasi teknik juga telah tersedia meskipun belum ada meja atau kursi.
Menurut manajer arena cabang senam, Sri Sundari, saat ini pengerjaan sedang difokuskan pada pemasangan kursi tribune yang belum sepenuhnya terpasang. Selain itu, pengerjaan pelapisan lantai dengan karpet (flooring) juga sedang dilakukan. Karena cabang senam akan bertanding pada lantai tersebut, maka akan ada beberapa lapisan khusus yang harus dipasang untuk mencegah risiko atlet cedera.
"Alat pertandingan untuk cabang senam belum sampai di sini (Kemayoran). Padahal, sebenarnya sudah tiba di Indonesia. Kalau sudah datang akan kami pasang secepatnya," ujar Sri saat ditemui pada Kamis (9/8/2018) pagi.
Lebih lanjut, Sri juga menjelaskan peralatan senam yang mempertandingkan tiga disiplin tidak akan langsung dipasang sekaligus. Pemasangan alat senam artistik akan dilakukan terlebih dahulu karena nomor tersebut adalah yang pertama dipertandingkan pada 20 Agustus.
"Setelah nomor artistik selesai, peralatan nomor ritmik akan dipasang. Nomor terakhir yang bertanding adalah senam trampolin," lanjut Sri.
Sri juga mengatakan, saat ini progres pengerjaan area senam belum mencapai setengahnya. Pasalnya, pengerjaan hal-hal penting seperti area pertandingan, penerangan, ruang media dan lainnya belum rampung. Sementara, target penyelesaian arena yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) adalah Minggu (12/8/2018).
Tinju
Sementara di arena pertandingan tinju, belum terlihat ring tinju yang menjadi sarana pertandingan. Area pemanasan untuk atlet juga belum terlihat. Kursi untuk tiga sisi tribune sudah hampir seluruhnya terpasang. Para pekerja juga memasang kursi yang tersisa dan juga memastikan bangunan tribune sudah kokoh.
"Ring tinju baru akan datang hari Senin (13/8/2018) dan pemasangan akan dilakukan besoknya," ujar manajer arena cabang tinju Jeffry A Rahawarin.
Menurut Jeffry, saat ini arena bertanding cabang tinju sedang mengerjakan rigging untuk penerangan ring. Selain itu, kursi-kursi tribune yang masih belum terpasang juga akan diselesaikan. Sementara ruangan-ruangan untuk atlet dan ofisial telah tersedia. Beberapa ruangan seperti ruang VIP dan ruang wasit sudah disediakan kursi dan meja
Tenis meja dan Wushu
Di Hall B3 yang menjadi arena pertandingan dua cabang, tenis meja dan wushu, pemasangan triplek sebagai lapisan terbawah sedang dikerjakan. Pengerjaan ini terhambat lantaran beberapa permukaan triplek yang tidak rata. Menurut manajer kompetisi tenis meja, Muchlis Marliono, hal ini amat mengganggu dan dapat membahayakan atlet. Permukaan yang tidak rata dapat mencederai pemain dan menurunkan kualitas permainan.
"Peralatan lapangan untuk tenis meja sudah ada. Karena nanti cabang wushu yang akan bertanding duluan, peralatan akan kami simpan di gudang agar tidak mengganggu jalan pengunjung," kata Muchlis.
Untuk persiapan di Hall B, proses pengerjaan arena dilakukan oleh cabang tenis meja terlebih dahulu. Menurut Muchlis, setelah pemasangan triplek, lapisan karpet khusus akan dipasang untuk kemudian ditutupi oleh lapisan plastik. Setelah itu, pemasangan karpet khusus untuk cabang wushu baru dapat dilakukan.
"Saat ini kami juga sedang menentukan jarak ideal antara tribune dan area pertandingan. Kalau belum ditentukan, stand untuk tribune juga belum bisa dibangun," ujar Muchlis.
Muchlis juga mengatakan, proses pengerjaan lapangan pertandingan juga dibarengi dengan lapangan latihan. Lapangan latihan juga akan dilapisi karpet khusus. "Nanti akan ada sepuluh lapangan untuk bertanding dan sembilan lapangan latihan. Karpetnya sedang kami jemur karena membutuhkan tingkat kekakuan tertentu," jelasnya.
Menurut manajer arena cabang wushu, Gede Sardjana, pihaknya belum dapat bergerak hingga cabang tenis meja selesai memasang peralatannya. Saat ini, ia tengah memonitor perkembangan pengerjaan area pemanasan atlet dan juga ruangan-ruangan untuk atlet, ofisial, dan delegasi teknik. Area pemanasan atlet berada di Hall B2 sementara ruangan-ruangan berada di Hall B1.
Ruangan-ruangan untuk atlet dan delegasi telah dibangun di Hall B1. Beberapa ruangan juga sudah disediakan kursi dan meja. Kamar ganti pemain masih dalam proses pengerjaan. Meskipun begitu, masih terlihat bagian lantai yang belum dilapisi oleh karpet.
"Kami akan menyiapkan enam lapangan untuk latihan atlet," tambah Gede.
Angkat besi
Pada arena angkat besi, belum terlihat adanya area pertandingan. Sebuah rangka panggung untuk atlet bertanding telah berdiri di tengah-tengah Hall A2. Hingga kemarin, pemasangan karpet untuk melapisi permukaan lantai telah dilakukan.
Menurut manajer arena angkat besi, Sonny Kasiran, pengerjaan arena angkat besi sempat terhambat beberapa hari karena kurangnya koordinasi antara Inasgoc, vendor dan juga manajer arena. Hal ini mengakibatkan beberapa bagian yang seharusnya belum dipasang menjadi sudah terpasang.
"Kemarin (Kamis) sudah kami diskusikan dengan semua pihak. Sekarang kami sedang mengerjakan panggung untuk tanding, setelah itu membangun tribune yang kapasitasnya sekitar 800 orang. Tribune itu akan dibangun di seberang panggung. Para penonton akan masuk dari pintu depan dan akan bisa langsung duduk di tribune," kata Sonny.
Sonny juga mengatakan, peralatan pertandingan dan latihan angkat besi sudah tiba di Kemayoran. Kini, para pekerja sedang memasukkan peralatan tersebut ke dalam arena pertandingan.
Bridge
Sementara arena pertandingan bridge yang berada di ballroom JIEXPO dalam pengerjaan overlay. Menurut manajer arena Yulian Tosra, saat ini pihaknya akan melakukan menutup lantai dengan karpet khusus. Lapisan karpet diletakkan diatas lapisan triplek.
Pada cabang ini, area permainan terbagi menjadi dua, yaitu ruangan terbuka dan ruangan tertutup. Pantauan pada hari Jumat, kedua ruangan tersebut belum dilapisi oleh karpet dan masih berupa lapisan triplek. Sementara, ruang penonton yang berada di lantai tiga masih kosong dan belum tersedia kursi-kursi dan layar untuk menonton jalannya pertandingan.
"Kami masih menunggu proses overlay. Setelah proses itu selesai, kami akan mulai memasang peralatan seperti meja permainan, videotron, serta peralatan lain seperti meja dan kursi. Kami menargetkan semuanya sudah selesai tanggal 18 nanti, karena bridge akan mulai bermain tanggal 20," ujar Yulian.