DENPASAR, KOMPAS Tim angkat besi Indonesia harus lebih selektif dalam mengirim atlet ke kejuaraan internasional yang termasuk dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini demi memastikan atlet Indonesia dapat mengikuti ajang multicabang antarnegara sedunia itu.
Komite Penelitian dan Pelatihan Federasi Angkat Besi Internasional Aveenash Pandoo menjelaskan, ada sejumlah perubahan dalam proses kualifikasi atlet angkat besi menuju Olimpiade Tokyo. ”Perubahan paling nyata adalah tidak lagi mengenal kualifikasi tim, tetapi sekarang kualifikasi individu,” katanya dalam pemaparan di Kota Denpasar, Bali, Sabtu (4/8/2018).
Kualifikasi individu penting dijalani agar rekam jejak atlet dalam kejuaraan internasional dapat terdata dengan baik. Selain itu, melalui kualifikasi individu, atlet-atlet elite dapat bersaing dalam kejuaraan sesuai dengan levelnya, serta melindungi mereka dari kasus doping.
Keberadaan kualifikasi individu juga cukup menantang karena lifter yang disiapkan tampil di Olimpiade Tokyo harus mengikuti minimal enam kejuaraan internasional dalam waktu 18 bulan. Ada tiga periode waktu kualifikasi, yaitu 1 November 2018-30 April 2019, 1 Mei-1 Oktober 2019, dan 1 November 2019-30 April 2020. Atlet harus mengikuti setidaknya satu kompetisi dalam setiap periode. Poin pada setiap hasil perlombaan, termasuk pada Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia, akan diakumulasi. Agar mendapat tiket Olimpiade, lifter Indonesia harus menembus peringkat lima Asia atau delapan besar dunia.
”Kalau Indonesia ingin meloloskan atlet menuju Olimpiade, cara berpikir lama harus ditinggalkan. Kita menghadapi persaingan angkat besi pada era baru. Atlet dan pelatih harus membuat keputusan strategis,” kata Pandoo.
Hal lain yang perlu diperhatikan, menurut Pandoo, adalah pentingnya memperbarui data keberadaan atlet (where about form) yang merupakan tindak lanjut dari usaha pencegahan kasus doping pada angkat besi.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI Alamsyah Wijaya mengatakan, perubahan aturan IWF pada Olimpiade Tokyo 2020 akan berdampak cukup signifikan untuk tim Indonesia.
”Kita tidak bisa lagi memberangkatkan banyak atlet ke Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia karena ini bukan kualifikasi tim. Lebih baik fokus pada sedikit atlet, tetapi betul-betul memastikan lifter tersebut lolos kualifikasi,” tutur Alamsyah.
Olimpiade Tokyo 2020 akan melombakan tujuh kategori putra dan tujuh putri. Jumlah itu lebih sedikit dari kategori yang ada sekarang, yaitu 10 kategori putra dan 10 putri. Setiap negara hanya boleh mengirimkan satu lifter pada setiap kategori lomba dengan jumlah maksimal empat lifter putra dan empat lifter putri per negara. (DNA)