BANDUNG, KOMPAS — Rangkaian kirab Obor Asian Games 2018 akan melewati Bandung, Jawa Barat, akhir pekan ini, Sabtu (4/8/2018). Pemerintah Kota Bandung menyambut pawai obor Asian Games ini dengan kesenian tradisional dan arak-arakan. Kemacetan diprediksi terjadi karena kegiatan berlangsung di sebagian ruas jalan utama Bandung.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Dodi Ridwansyah, Kamis (2/8/2018), menyatakan, kirab ini dimulai dari Gerbang Tol Pasteur menuju Gedung Sate. Arak-arakan dilakukan sepanjang 10 kilometer dengan partisipasi 20 peserta dari legenda olahraga, tokoh-tokoh masyarakat, dan sponsor.
Dodi memaparkan, obor diperkirakan tiba di Gerbang Tol Pasteur sekitar pukul 09.00 dan disambut oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial. Setiap peserta akan melakukan estafet obor dengan jarak 500 meter per peserta. Beberapa ruas utama yang dilewati adalah ruas Pasteur, jalan layang Pasopati, dan ruas Jalan Senopati, depan Taman Gasibu.
Beberapa legenda olahraga asal Jawa Barat yang berpartisipasi dalam estafet ini di antaranya mantan pebulu tangkis Ricky Subagja, mantan pelatih dan pemain Persib Djadjang Nurjaman.
Sementara legenda tunggal putra bulu tangkis, Taufik Hidayat, masih dalam konfirmasi. Selain Taufik, beberapa tokoh pemerintah, seperti Penjabat Gubernur Jabar M Iriawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil masih dalam konfirmasi. Menurut rencana, obor akan disambut oleh M Iriawan dari Taufik Hidayat di Gedung Sate. ”Tetapi masih belum ada konfirmasi,” tutur Dodi.
Untuk memeriahkan penyambutan obor di Gerbang Tol Pasteur, Pemkot Bandung berencana menggelar tari Merak dan tetabuhan yang berasal dari seni tradisional. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Aswin Sulaeman memaparkan, pertunjukan seni tradisional ini untuk memperkenalkan kepada para tamu tentang seni budaya Jawa Barat.
Aswin memaparkan, pertunjukan seni tradisional tidak hanya saat pawai obor, tetapi akan diadakan di tempat-tempat keramaian lain, seperti stasiun dan bandara. ”Pertunjukan ini seakan menyambut tamu-tamu yang datang. Kami berharap bisa menyampaikan pesan kepada pengunjung, inilah Bandung. Dengan adanya pertunjukan ini, Bandung menjadi lebih dikenal dan berkesan, seperti kota wisata lain,” ujarnya.
Potensi kemacetan
Rangkaian kegiatan ini diprediksi akan menimbulkan kemacetan di sepanjang ruas jalan utama mengingat kota Bandung ramai dikunjungi warga dari luar kota, seperti Jakarta. Dodi menjelaskan, hal ini membuat Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) mengatur ulang rute kirab obor di Bandung pada Sabtu.
Dalam rangkaian kirab, tutur Dodi, terdapat 16-20 kendaraan yang mengawal pembawa obor. Sebanyak 10 mobil Bandung Tour on Bus (Bandros) akan menjadi bagian dari konvoi. Ia memperkirakan, lalu lintas kembali normal setelah lebih kurang tujuh jam kegiatan berlangsung.
”Kira-kira dari pukul 07.00 hinggai pukul 14.00 akan ada kemacetan dan beberapa rekayasa lalu lintas mengingat panjangnya konvoi. Untuk Bandros, prediksi panjang arak-arakan mencapai hampir 100 meter. Belum lagi beberapa komunitas yang ingin bergabung. Kami ingin meriah, tetapi tidak mengabaikan lalu lintas,” ujar Dodi.
Namun, ia berharap masyarakat memaklumi, bahkan mau meramaikan acara kirab obor ini demi menyukseskan ajang internasional ini dan menyambut 73 tahun kemerdekaan Indonesia. ”Suatu kehormatan bagi Bandung karena terlewati oleh Asian Games 2018,” ujar Dodi.