JAKARTA, KOMPAS – Chef de Mission Indonesia untuk Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin Msi menjanjikan kejutan dalam pesta empat tahunan yang akan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018. Dia optimis, target yang diamanahkan kepadanya akan dapat dicapai oleh atlet Indonesia.
“Kami sudah menyusun daftar cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali kepada kontingen Indonesia. InsyaAllah, target sepuluh besar bisa kita raih,” ujar Syafruddin, usai memimpin rapat evaluasi bersama wakil seluruh cabang olahraga di markas Kontingen Asian Games Indonesia di Gedung PTIK Jakarta, Jumat (20/7).
Saat disinggung mengenai permintaan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat agar mencapai target tujuh besar, Syafruddin mengatakan semoga kontingen bisa memberikan kejutan. Namun untuk mencapai prestasi yang jauh lebih tinggi, misalnya lima besar, harus menunggu pembinaan yang baik selama empat tahun lagi.
Syafruddin yang juga menjabat Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri), mengatakan, Dia meminta seluruh manajer cabang olahraga untuk menjaga kesiapan semua atlet menjelang pelaksanaan Asian Games. Dia menyesalkan kecerobohan seorang atlet yang berpotensi mendapat medali emas, mengalami cedera karena kecelakaan saat latihan di jalan raya.
“Akibat kecerobohan manajer tidak meminta pengawalan saat berlatih di jalan raya akhirnya atlet celaka. Seharusnya koordinasi dengan kami di sekretariat CdM agar kami mengirimkan pengawalan,” ujar Syafruddin.
Kesiapan atlet
Dalam rapat dengan seluruh pengurus cabang olahraga, Syafruddin memastikan kondisi atlet tidak akan menghadapi kendala apapun. Dia meminta kepada semua pengurus untuk berkonsentrasi kepada kesiapan seluruh atlet, dan segala masalah yang ada agar segera disampaikan ke sekretariat CdM.
“Semua persoalan yang menghambat latihan akan menjadi tanggungjawab saya sebagai Chef de Mission Indonesia untuk Asian Games. Kita harus memastikan para atlet agar bisa berlatih sehingga Asian Games 2018 Jakarta-Palembang akan menjadi panggung untuk menunjukkan prestasi bangsa Indonesia, ujar Syafruddin.
Syafruddin mengatakan, dirinya sejak awal, sudah membentuk tim khusus yang bertugas memantau persiapan atlet Indonesia yang akan diterjunkan pada Asian Games 2018.
Tim Khusus yang beranggotakan 50 orang yang berasal dari KONI Pusat dan Kemenpora, dan sebagian ditunjuk sebagai liaison officer (LO) dari CdM agar terus berkomunikasi dan berkoordinasi.
Pada kesempatan tersebut, Syafruddin berdialog dengan atlet dan pelatih dengan fasilitas konferensi jarak jauh dari Jakabaring Palembang, Jatiluhur Jawa Barat, dan Rawamangun Jakarta. Dia mendengarkan beberapa keluhan dari atlet, dan langsung dicarikan solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
Syafruddin juga meminta pelatih dan atlet menjaga hubungan yang baik, agar mereka bisa fokus pada tujuan bersama. “Pelatih adalah orangtua bagi seorang atlet, jadi setiap atlet seharusnya mendengarkan apa kata pelatihnya. Sedangkan pelatih harus benar-benar peduli dan sayang kepada atletnya,” ungkap Syafruddin yang mengaku menggunakan prinsip itu saat menjadi pembina olahraga di tanah air.