JAKARTA, KOMPAS Asian Games 2018 diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan olahraga, tetapi juga pemersatu antarbangsa, khususnya bangsa-bangsa di Asia. Karena itu, Pemerintah Indonesia secara khusus mengundang Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk hadir pada pembukaan Asian Games.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo di Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Selasa (17/7/2018), mengatakan, surat undangan untuk Moon Jae-in dan Kim Jong Un sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo. ”Nanti akan ditunjuk salah satu menteri senior untuk menyampaikan undangan secara langsung, baik kepada Presiden Korsel maupun Pemimpin Korut,” ujarnya.
Dalam Asian Games ini, Korsel dan Korut akan bergabung sebagai satu tim dalam tiga cabang olahraga, yakni bola basket, perahu naga, dan dayung. Ini merupakan kali pertama dua Korea bergabung sebagai satu tim dalam pesta olahraga antarbangsa Asia.
Kontingen kedua Korea pernah bergabung dalam defile peserta Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Korsel dan bermain bersama di nomor hoki es putri.
Pemerintah Indonesia memandang positif penyatuan Korea Selatan dan Korea Utara menjadi satu tim. Hal itu menunjukkan Asian Games bisa menjadi ajang yang mendorong terciptanya perdamaian dunia.
Terkait pengamanan selama penyelenggaraan, Pramono mengatakan, hal itu sudah dipersiapkan. Dalam rapat terbatas terakhir membahas Asian Games, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kesiapan pengamanan di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Palembang.
Tiket
Di tempat terpisah, Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) mempertimbangkan untuk menggratiskan tiket beberapa cabang yang kurang populer sebagai antisipasi mencegah sepinya penonton. Inasgoc juga akan memobilisasi pelajar ke arena, selain memberi potongan harga khusus.
Menurut Direktur Ticketing Inasgoc Sarman Simanjorang, pihaknya tengah mengevaluasi cabang mana saja yang kurang populer di Indonesia. Mereka juga melihat animo penonton dari negara lain. Inasgoc ingin memastikan tidak terjadi kekurangan tiket pada cabang yang sebenarnya populer di luar Indonesia.
”Contohnya sofbol. Di Indonesia, olahraga ini peminatnya tertentu. Namun, di negara seperti Jepang, Korsel, dan Taiwan, olahraga ini populer sehingga cukup banyak tiket yang dibeli, mayoritas penonton dari luar negeri,” kata Sarman pada penandatanganan kerja sama Bank BRI dan Kiostix, situs resmi yang menjual tiket Asian Games 2018, di Jakarta, Selasa.
Sarman optimistis, melihat animo warga negara peserta Asian Games lain, arena cabang yang kurang populer di Indonesia dapat dipenuhi penonton dari mancanegara. Jika hal itu tak terjadi, Inasgoc siap menggratiskan tiket. ”Kami usahakan setiap arena terisi penuh,” tambahnya. (NTA/E08)