Pemuda adalah masa depan. Itu terbukti di Piala Dunia Rusia 2018. Para pemain muda menunjukkan dominasinya di putaran final. Bukan hanya Perancis yang menjadi kampiun yang bertabur pemain muda. Dua tim lain yang menembus semifinal, Inggris dan Belgia, juga bertumpu pada para pemain muda.
Selain Kylian Mbappe yang fenomenal bersama ”Les Bleus” dan meraih penghargaan pemain muda terbaik, ada juga Harry Kane, striker tim ”Tiga Singa” yang meraih sepatu emas. Kane dan rekan-rekannya, seperti Dele Alli, Marcus Rashford, dan John Stones, jadi tulang punggung tim.
Setali tiga uang, Perancis pun memiliki sederet pemain muda, seperti Paul Pogba, Benjamin Pavard, dan Lucas Hernández.
Namun, di Piala Dunia kali ini bukan hanya mereka yang bersinar. Beberapa pemain belia yang timnya tersingkir lebih awal pun banyak yang bertumpu pada pemain berusia di bawah 25 tahun. Meksiko, misalnya, memiliki Edson Alvarez, Jesus Gallardo, dan tentu saja Hirving Lozano. Penyerang berusia 20 tahun itu menunjukkan kelasnya saat menceploskan gol penentu kemenangan Meksiko atas Jerman.
Tuan rumah Rusia juga memiliki gelandang Aleksandr Golovin. Pemain berusia 22 tahun itu mampu mengatur tempo permainan rekan-rekannya yang lebih senior dan melepaskan umpan-umpan kunci.
Para pemain muda itu menghidupkan permainan, menggairahkan persaingan antartim, dan mencuri hati suporter. Mereka akan menjadi pengganti bintang- bintang yang mulai uzur, seperti Luka Modric, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo. Bola terus bergulir, pun generasi silih berganti. (ANG)