BATU, KOMPAS Piala Dunia Akurasi Paralayang dan Piala Asia Akurasi Paralayang Seri 3 yang digelar 13-15 Juli di Gunung Banyak, Batu, Jawa Timur, bakal diikuti 132 atlet dari 15 negara. Ajang ini menjadi momen untuk menguji kemampuan tim nasional paralayang Indonesia dan memetakan kekuatan lawan yang diperkirakan juga akan berlomba di Asian Games 2018.
Sejumlah 18 atlet yang menjalani pemusatan latihan nasional paralayang akan diturunkan dalam ajang tersebut. Mereka akan beradu kelihaian dan strategi untuk memenangi ajang itu. Dari 18 atlet pelatnas itu, nantinya diseleksi menjadi delapan orang yang diturunkan di Asian Games 2018, terdiri dari lima atlet putra dan tiga putri.
”Sebagian lawan di Asian Games datang ke sini (ikut Piala Dunia Akurasi Paralayang). Jadi, kita juga bisa mengukur kemampuan lawan, bagaimana skill mereka,” ujar Rika Wijayanti, Jumat (13/7/2018), di lokasi kejuaraan. Rika merupakan salah satu atlet pelatnas asal Batu yang keluar sebagai juara dunia Piala Dunia Akurasi Paralayang tahun 2017 di kategori putri.
Menurut Rika, arena paralayang di Gunung Banyak memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan Puncak, Jawa Barat, yang bakal menjadi lokasi arena Asian Games 2018. Meski sudah mengenal arena di Gunung Banyak, Rika mengaku kondisi dan tantangan di sana cukup sulit. Arena di Puncak mempunyai lokasi pendaratan yang datar dan luas. Sementara di Gunung Banyak, kontur tanahnya bervariasi, ada halangan pepohonan, dan kondisi angin tidak stabil.
Atlet pelatnas Jafro Megawanto dan peringkat pertama dunia putra di kelas akurasi Roni Pratama juga menilai arena di Gunung Banyak lebih sulit dibandingkan dengan Puncak. Kondisi ini, bagi Jafro yang menargetkan medali emas di Asian Games 2018, justru bisa dimanfaatkan untuk melatih mental bertanding.
Mengenai persiapan atlet, pelatih kepala pelatnas paralayang untuk Asian Games Gendon Subandono mengatakan, mereka berlatih intensif sejak 1,5 tahun lalu. Selain teknik, para atlet juga digembleng soal fisik dan psikis.
”Progresnya cukup baik, baik dari sisi teknik maupun mental. Kadang, namanya paralayang, ada variabel lain yang sangat memengaruhi. Cuaca juga ikut memengaruhi,” katanya.
Secara umum, menurut Gendon, lawan yang cukup berat pada kategori putra dalam Asian Games 2018 adalah Thailand, Korea, dan Jepang. Untuk putri, lawan terberat adalah Thailand dan China. ”Meski di sana (Puncak) lebih mudah, tantangan kita juga lebih besar karena lawan juga akan mudah mengatasi arena di sana,” ucapnya.
Gendon berharap atlet pelatnas bisa mendominasi ajang ini, sama seperti capaian tahun lalu saat Indonesia menyabet semua gelar juara pada kategori putra dan putri serta untuk beregu. (WER)