Raksasa Eropa Jangan Jemawa
Spanyol, Portugal, dan Iran harus bertarung sampai laga terakhir untuk berebut dua tiket Grup B ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Pertarungan bakal sangat ketat karena ketiganya juga berebut posisi pemuncak grup guna menghindari juara Grup A.
Saransk, Minggu Persaingan di Grup B Piala Dunia 2018 bakal semakin ketat pada laga ketiga karena belum ada tim yang memastikan diri melaju ke perdelapan final. Tim raksasa Eropa, Spanyol dan Portugal, tidak bisa jemawa karena salah satu dari mereka dapat tergelincir jika tidak berhati-hati.
Spanyol dan Portugal menempati posisi pertama dan kedua dengan empat poin dan selisih gol. Adapun Iran menempati posisi ketiga dengan tiga poin selisih gol nol.
Dengan kondisi itu, ketiga tim masih berpeluang melaju ke babak 16 besar jika mampu memenangi laga terakhir. Jika imbang atau kalah, salah satu dari ketiganya dapat tersingkir dan menyusul Maroko yang sudah dipastikan gagal di fase grup.
Selain berebut tiket ke 16 besar, ketiga tim itu juga berebut posisi juara grup karena akan menentukan lawan mereka pada babak 16 besar. Jika menjadi runner-up grup, langkahnya mungkin bakal lebih berat karena akan menghadapi pemuncak Grup A, Rusia atau Uruguay.
Pada laga ketiga, Spanyol akan ditantang Maroko di Stadion Kaliningrad, Kaliningrad. Adapun Portugal ditantang Iran di Stadion Mordovia, Saransk. Kedua laga itu digelar bersamaan pada Selasa (26/6/2018) pukul 01.00 WIB.
Bagi Spanyol, laga melawan Maroko tidak akan mudah. Meskipun sudah dipastikan tersingkir, Maroko tidak ingin pulang dengan tangan hampa. Tim berjuluk ”Singa Atlas” itu ingin membawa bonus berupa kemenangan atas Spanyol. ”Kami akan mengakhiri turnamen ini dengan melawan Spanyol. Kami akan mencoba mengakhirinya dengan bendera berwarna,” kata Herve Renard, Pelatih Maroko.
Maroko diperkirakan bermain menyerang untuk mencetak gol dan merebut kemenangan. Maroko tidak memiliki beban apa pun karena sudah pasti harus angkat koper.
Permainan menyerang sudah ditunjukkan Younes Belhanda dan kawan-kawan saat menghadapi Iran dan Portugal. Saat melawan Iran, Maroko mendominasi laga, tetapi kalah karena gol bunuh diri Aziz Bouhaddouz. Maroko juga dapat mengepung pertahanan Portugal pada laga kedua, tetapi tidak dapat mencetak gol.
Maroko diperkirakan bakal memainkan formasi 4-2-3-1 untuk menekan Spanyol. Lapangan tengah menjadi fokus penguatan Maroko untuk memotong aliran bola Spanyol. Maroko mempelajari permainan Spanyol saat melawan Tunisia pada laga persahabatan. Saat itu, permainan dominan Spanyol dirusak oleh tekanan Tunisia sejak dari lapangan tengah. Pola itu akan ditiru Maroko dengan merapatkan jarak antarlini dan membuat aliran bola Spanyol menjadi tersendat.
Dari kubu Spanyol, kemenangan besar atas Maroko menjadi hal wajib jika ingin melaju ke perdelapan final dan menghindari Uruguay yang diperkirakan dapat menjadi juara Grup A. Dengan para pemain bintang di setiap lini, Spanyol harus mencetak dua gol atau lebih jika ingin mewujudkan keinginan itu.
Menghadapi Maroko, Spanyol juga akan bermain terbuka dengan formasi 4-3-3. Permainan terbuka Maroko justru disukai oleh Spanyol karena memudahkan mereka untuk menyerang dengan umpan terobosan dan umpan silang guna mencetak banyak gol.
Diego Costa yang sedang dalam penampilan terbaik bakal diandalkan di lini depan. Dukungan David Silva dan Isco di lini depan akan memudahkan Costa untuk merobek pertahanan Maroko.
Distribusi umpan bagi lini depan bakal melimpah karena pasokan dari Andres Iniesta dan Koke. Adapun dukungan umpan silang dari bek sayap Jordi Alba dan Nacho juga membuat Spanyol berpeluang mencetak lebih dari satu gol.
”Kami harus percaya pada gaya permainan yang membentuk kami. Kami harus bermain, banyak mengumpan, dan menjaga bola. Jika kami bermain cepat melintasi lapangan, peluang akan datang,” kata Isco.
Portugal-Iran
Pada laga lain, Portugal juga harus berjuang keras mengalahkan Iran jika ingin melaju ke 16 besar. Iran memiliki pertahanan yang sangat kuat dan serangan balik yang mematikan.
Iran bakal menjaga Ronaldo dengan sangat rapat sejak awal laga. Iran paham akan bahayanya Ronaldo yang mampu mencetak dua gol pada menit keempat ke gawang Spanyol dan Maroko.
Jika mampu meredam Ronaldo, kepercayaan diri Iran untuk menyerang balik bakal bangkit. Iran harus berani menyerang dan memaksakan diri mencetak gol jika ingin mewujudkan mimpi melaju ke perdelapan final untuk pertama kali dalam sejarah.
”Kami akan mewujudkan mimpi kami untuk melaju ke putaran kedua. Kami tahu itu bakal sulit, tetapi kami tidak mengharapkan hal mudah. Melawan Portugal, ini akan menjadi poin penentuan bagi kami,” kata Carlos Queiroz, Pelatih Iran.
Dari kubu Portugal, kemenangan atas Iran juga menjadi target utama untuk melaju ke 16 besar sebagai juara grup. Pelatih Portugal Fernando Santos mengatakan, timnya harus bermain lebih baik dibandingkan saat menghadapi Maroko.
”Kami harus bermain agresif dan tidak membiarkan lawan bermain. Kami harus memenangi duel individual, lebih banyak duel satu lawan satu, dan menunjukkan kapasitas serangan secara penuh,” kata Santos.
Portugal diperkirakan bakal memainkan formasi 4-4-2. Ronaldo akan dimainkan sebagai penyerang dengan didampingi Goncalo Guedes atau Andre Silva. Guedes atau Silva bakal diharapkan lebih aktif membuka ruang dan menyerang saat Ronaldo dikepung. Serangan dari gelandang juga dilatih untuk memanfaatkan bola liar dari serangan Ronaldo, menjadi serangan gelombang kedua yang berujung gol. (AFP/AP/REUTERS/ECA)